Bisnis.com, JAKARTA – Emiten unggas yang didirikan taipan Handojo Santosa PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) terdepak dari daftar indeks LQ45 yang baru.
Saham JPFA bersama PT Timah Tbk. (TINS) terlempar dari daftar indeks LQ45, kemudian digantikan oleh saham PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI)
“Bursa Efek Indonesia pada bulan Agustus 2023 melakukan evaluasi mayor atas indeks LQ45 dengan periode efektif berlaku pada Agustus 2023 hingga Januari 2024,” jelas pengumuman otoritas bursa pada Selasa (25/7/2023) malam.
Sebagai catatan, indeks LQ45 mengukur kinerja harga dari 45 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.
Menurut halaman FAQ (frequently asked questions) IDX, kriteria penentu masuk atau tidaknya sebuah emiten ke dalam LQ45 adalah resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia selama minimal 3 bulan, lalu aktivitas transaksi di pasar reguler yang dilihat dari nilai, volume, dan frekuensi, serta jumlah hari perdagangan di pasar regular.
Selain itu, konstituen LQ45 juga dinilai memiliki prospek pertumbuhan dan kondisi keuangan yang membaik.
Baca Juga
Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, JPFA berencana melakukan penjualan saham treasuri sebanyak 7.361.200 saham mulai Agustus nanti.
Manajemen JPFA menjelaskan saham treasuri yang akan dijual perseroan tersebut merupakan saham hasil pembelian kembali (buyback) yang dilakukan perseroan pada periode 5 April 2016–5 Oktober 2017. Ketika itu buyback saham dieksekusi berdasarkan mandat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 4 April 2016.
“Pada tanggal keterbukaan informasi ini, sisa saham treasuri JPFA adalah sebesar 7.361.200 saham yang akan berakhir pada 4 Oktober 2023,” kata manajemen dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (16/7/2023).
Adapun JPFA menetapkan jadwal penjualan saham treasuri pada 1 Agustus 2023 – 29 September 2023. PT Bahana Sekuritas akan membantu JPFA pada aksi korporasi ini.
Pada kuartal I/2023, JPFA membukukan rugi bersih sebesar Rp96 miliar, versus laba Rp604 miliar pada kuartal I/2022.
Saham JPFA hari ini, Rabu (26/7/2023) hingga 15.49 WIB melemah 1,93 persen atau 25 poin ke Rp1.270. Price to earning ratio (PER) JPFA adalah -14,90 kali dengan kapitalisasi pasar Rp14,89 triliun. Selama lima hari perdagangan, saham JPFA telah turun 6,59 persen.