Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Batu Bara Kembali Membara, Emiten 2 Konglomerat Masih Nangkring di Indeks LQ45

Emiten batu bara milik konglomerat seperti ADRO dan HRUM masih setia menjadi penghuni indeks LQ45.
Garibaldi Thohir, Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), di kediamannya di Jakarta, Indonesia. - Bloomberg/Muhammad Fadli
Garibaldi Thohir, Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), di kediamannya di Jakarta, Indonesia. - Bloomberg/Muhammad Fadli

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara kembali menguat berkat permintaan yang tinggi dari China. Sementara itu, dua emiten batu bara yakni PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) dan PT Harum Energy Tbk. (HRUM) yang dikendalikan konglomerat Indonesia masih setia menjadi penghuni indeks LQ45.

Harga batu bara ICE Newcastle kontrak Agustus 2023 ditutup melonjak 3,07 persen ke level US$147,50 pada perdagangan Selasa (25/7/2023). Posisi tersebut merupakan yang tertinggi dalam 14 hari terakhir.

Berdasarkan laporan Reuters, Kamis (20/7/2023), impor batu bara China dari Australia menurun pada Juni 2023 dibanding level tertinggi dalam 33 bulan yang dicapai pada Mei 2023, tetapi pasar tetap didukung oleh harga yang menarik dan permintaan yang kuat dari utilitas untuk batu bara termal berkualitas tinggi di tengah musim panas.

Berdasaran data dari Administrasi Umum Bea Cukai, impor Juni batu bara China dari Australia mencapai 4,83 juta metrik ton, di mana 4,61 juta metrik ton adalah batu bara termal dan 217.275 metrik ton adalah batu bara kokas.

Volume Juni lebih rendah dari 5,42 juta metrik ton pada Mei, level yang terakhir terlihat pada Agustus 2020.

Pembangkit listrik China menyukai batu bara Australia karena kandungan energinya yang tinggi, yang memungkinkan menghasilkan lebih banyak listrik daripada jumlah yang sama dari batu bara berkualitas rendah.

Indeks LQ45

Pada bagian lain, Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi melakukan evaluasi mayor terhadap susunan penghuni indeks LQ45 dengan periode efektif berlaku pada Agustus 2023 hingga Januari 2024.

“Bursa Efek Indonesia pada bulan Agustus 2023 melakukan evaluasi mayor atas indeks LQ45,” jelas pengumuman otoritas bursa pada Selasa (25/7/2023) malam.

Pada daftar LQ45 yang baru, saham PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) masuk menjadi konstituen menggantikan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) dan PT Timah Tbk. (TINS).

Adapun saham-saham baru bara saham seperti ADRO, HRUM, PTBA, ITMG, hingga UNTR masih menjadi penghuni setia LQ45.

Seperti diketahui, PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) yang dikendalikan oleh konglomerat Garibaldi ‘Boy’ Thohir mencatatkan pertumbuhan kinerja hingga kuartal I/2023. Penjualan ADRO masih naik 50,13 persen year-on-year (YoY) menjadi US$1,83 miliar. ADRO juga mencatatkan peningkatan laba bersih 14,49 persen YoY menjadi US$458 juta pada kuartal I/2023.

Konglomerat lain yakni Kiki Barki juga bakal menikmati reli dari harga batu bara berkat kinerja PT Harum Energy Tbk. (HRUM).

Pada 2023, HRUM menargetkan produksi batu bara sebesar 5,5 hingga 6 juta ton, dengan target strip ratio sebesar 10,5 hingga 11 kali. Sementara itu, sepanjang 2022 HRUM membukukan produksi batu bara 5,4 juta ton. Hingga kuartal I/2023, HRUM mencatatkan produksi batu bara sebesar 1,7 juta ton batu bara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper