Bisnis.com, JAKARTA — Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) telah menyentuh rekor level tertinggi atau all time high pada perdagangan hari ini (25/7/2023).
Berdasarkan data RTI Business, harga saham BBRI sempat menyentuh level Rp5.700 pada perdagangan Selasa (25/7/2023). Kemudian, harga saham BBRI ditutup di level Rp5.650, naik 0,89 persen dalam 24 jam terakhir.
Harga saham BBRI juga naik 1,35 persen dalam sepekan. Sementara secara year to date (ytd) atau sejak awal tahun ini, harga saham BBRI naik 14,37 persen.
Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan harga saham BBRI menyentuh level all time high karena ada peningkatan persepsi investor terhadap prospek BBRI kedepannya.
"Kondisi ini didukung karena tentunya fundamental yang solid, kinerja kredit untuk UMKM [usaha mikro, kecil, dan menengah] juga meningkat, apalagi pangsa pasar BBRI juga merambah sampai ke pedesaan," ujarnya kepada Bisnis pada Selasa (25/7/2023).
Kinerja moncer saham BBRI juga didukung oleh valuasi yang murah dengan rasio price to book value (PBV) yang lebih rendah dibandingkan PBV rata-rata industri. Menurutnya, target harga saham BBRI ke depan ada di level Rp5.800.
Baca Juga
Sementara itu, Head of Research InvestasiKu Cheril Tanuwijaya juga menilai emiten perbankan dengan kapitalisasi pasar jumbo seperti BBRI memiliki prospek positif. Dia mengatakan tingkat suku bunga saat ini masih berada dalam level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir meskipun sudah mencapai puncak.
“Selain itu, pemulihan ekonomi dan pertumbuhan kredit juga berlanjut,” kata Cheril. InvestasiKu merekomendasikan saham BBRI dengan target harga Rp6.200.
BBRI sendiri belum melaporkan kinerja keuangan mereka selama semester I/2023. Namun, hingga Mei 2023 BRI mencatatkan laba bersih Rp20,12 triliun, tumbuh 5,1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Meski laba tumbuh, BRI mencatatkan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang terkoreksi 2,1 persen secara yoy menjadi Rp43,45 triliun pada Mei 2023. Sementara, biaya provisi mereka meningkat 4 persen pada Mei 2023.
"BBRI mencatatkan pendapatan yang lesu karena melonjaknya biaya bunga dan provisi," tulis Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Handiman Soetoyo dan Abyan Habib Yuntoharjo dalam risetnya yang dirilis beberapa waktu lalu.