Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor batu bara PT ABM Investama Tbk. (ABMM) menargetkan volume pengupasan lapisan tanah atau overburden mencapai hingga 280 juta bank cubic meter (bcm).
Direktur ABM Investama Adrian Erlangga mengatakan ABMM menargetkan volume overburden sekitar 270 hingga 280 juta ton bcm di tahun ini. Target ini naik 35 persen dari tahun lalu.
"Tahun ini overburden kami akan tumbuh 35 persen dibandingkan 2022. Itu antara 270 juta-280 juta bcm," kata Adrian kepada Bisnis, Selasa (18/7/2023).
Sampai dengan semester I/2023 ini, Adrian menuturkan telah merealisasikan volume overburden sebesar 50 persen. Sebagaimana diketahui, pada 2022 volume pemindahan lapisan penutup atau overburden ABMM mencapai 202,9 juta bcm. Jumlah ini meningkat 14 persen dari 2021 yang sebesar 178,56 juta bcm, dan dari 2020 sebesar 139,67 juta bcm.
Emiten portofolio investor kawakan Lo Kheng Hong ini menargetkan produksi batu bara sebesar 12,4 juta ton untuk 2023. Hingga semester I/2023, produksi batu bara ABMM telah mencapai 5 juta ton.
ABMM tercatat memproduksi sebanyak 13,22 juta batu bara sepanjang tahun 2021. Sementara itu, pada 2022 ABMM merealisasikan produksi batu bara sebesar 12,2 juta ton, turun dari capaian 2021.
Baca Juga
Hingga semester I/2023, menyampaikan telah menyerap belanja modal sebesar US$180 juta atau setara Rp2,72 triliun hingga semester I/2023. Belanja modal ini digunakan untuk menambah alat kerja.
Belanja modal sebesar US$180 juta ini hampir semuanya untuk menambah alat kerja di anak perusahaan ABMM, PT Citra Kridatama.