Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara portofolio Lo Kheng Hong PT ABM Investama Tbk. (ABMM) menyampaikan telah menyerap belanja modal sebesar US$180 juta atau setara Rp2,72 triliun hingga semester I/2023.
Direktur ABMM Adrian Erlangga mengatakan pihaknya telah menyerap belanja modal sebesar US$180 juta, yang digunakan untuk menambah alat kerja.
"Belanja modal sebesar US$180 juta hampir semuanya untuk menambah alat kerja di anak perusahaan kami, PT Citra Kridatama," kata Adrian kepada Bisnis, Rabu (12/7/2023).
Sebagaimana diketahui, ABMM pada tahun ini menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$250 juta hingga US$300 juta. Dalam paparan public expose-nya beberapa waktu yang lalu, Adrian menuturkan belanja modal ini akan dihunakan untuk mendukung ekspansi pembelian alat berat di tahun ini.
Adrian menjelaskan pemesanan alat berat oleh ABMM sudah dilakukan sejak awal tahun ini. Meski demikian, Adrian tidak merinci berapa jumlah alat berat yang akan dipesan ABMM tahun ini.
Adapun sejalan dengan serapan belanja modal ini, ABMM tercatat telah merealisasikan produksi batu bara sebesar 5 juta ton hingga Mei 2023.
Baca Juga
"Produksi kami sama dengan penjualan. Realisasi penjualan batu bara kami sampai bulan Mei 2023 adalah 5 juta ton," ucapnya.
Di awal tahun ini, ABMM diketahui menargetkan produksi batu bara sebesar 12,4 juta ton untuk 2023.
Sebagai informasi, ABMM tercatat memproduksi sebanyak 13,22 juta batu bara sepanjang tahun 2021. Sementara itu, pada 2022, ABMM merealisasikan produksi batu bara sebesar 12,2 juta ton, turun dari capaian 2021.
Sebagai informasi, Lo Kheng Hong merupakan salah satu pemegang saham ABMM terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Lo Kheng Hong memiliki sekitar 113.586.300 saham ABMM.
Dari jumlah tersebut, Lo Kheng Hong ditaksir mendapatkan jatah setoran dividen senilai Rp45,43 miliar untuk kinerja ABM Investama tahun buku 2022.