Bisnis.com, JAKARTA - Saham-saham emiten teknologi seperti PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) diperkirakan masih akan menghadapi sentimen negatif di semester II/2023 ini.
Deputy Head of Research Sucor Sekuritas Paulus Jimmy mengatakan meski data inflasi Amerika Serikat (AS) mulai melandai, tetapi suku bunga yang masih tinggi masih akan menjadi sentimen negatif bagi sektor teknologi di pasar modal Indonesia.
"Terutama yang belum membukukan keuntungan, baik di level operating cash flow maupun bottom line," kata Jimmy kepada Bisnis, dikutip Senin (17/7/2023).
Dia melanjutkan, Sucor Sekuritas memiliki pandangan underperform terhadap sektor teknologi. Menurutnya, investor dapat mempertimbangkan sektor-sektor lain, terutama saham-saham big caps untuk saat ini.
Sebagaimana diketahui, baru-baru ini Sucor Sekuritas mengubah pandangannya terhadap salah satu saham teknologi, GOTO, menjadi netral.
Dalam risetnya, Jimmy menuturkan Sucor Sekuritas mengapresiasi kesuksesan dan komitmen GOTO dalam upaya pengendalian biaya yang intensif. Namun demikian, efisiensi dan monetisasi yang lebih tinggi menurut Sucor Sekuritas harus dipertimbangkan.
Baca Juga
Hal tersebut mengingat kemungkinan tantangan menuju profitabilitas yang berliku-liku, ditambah dengan ketidakpastian yang masih ada mengenai kemampuan untuk menghasilkan arus kas yang berkelanjutan di masa depan.
"Oleh karena itu, kami mengubah rekomendasi kami terhadap GOTO menjadi netral," tulis Jimmy dalam risetnya.
Poin-poin utama yang dipantau Sucor Sekuritas adalah perkembangan lanskap persaingan, terutama dalam bisnis e-commerce dan apakah penyesuaian insentif Tiktok akan segera dilakukan. Lalu, bagaimana monetisasi bisnis GOTO, terutama dalam layanan on-demand, di mana take rate saat ini sejajar dengan industri, akan berkembang di masa depan.
Terakhir adalah perkembangan bisnis pinjaman GOTO Financials baik dalam ukuran, maupun dampaknya terhadap monetisasi GTF.