Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Telkom (TLKM) Berburu Investor Baru untuk Finpay, Simak Targetnya

Telkom (TLKM) selalu terbuka apabila ada peluang pengembangan strategis baik dengan mitra domestik maupun asing.
Pendar cahaya dari lampu gedung Telkom Landmark Tower, kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan./tlt.co.id
Pendar cahaya dari lampu gedung Telkom Landmark Tower, kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan./tlt.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) membuka peluang terhadap perusahaan asing dan domestik untuk menjadi investor baru pada bisnis anak usaha fintech PT Finnet Indonesia (finpay).

SVP Strategic Planning A&A Metra Edhie Laksono menjelaskan Telkom melalui anak perusahaan, Metra, sebagai pemegang saham Finnet tengah mengkaji opsi terbaik untuk mengembangkan Finnet sebagai perusahaan jasa pembayaran digital yang terdepan.

“Salah satunya dengan mendapatkan digital strategic partner yang dapat mendorong upaya yang tengah gencar dilakukan Finnet, baik dari sisi teknologi, kapabilitas dan expertise,” jelasnya kepada Bisnis, dikutip Senin (17/7/2023).

Eddi menambahkan Metra selalu terbuka apabila ada peluang pengembangan strategis baik dengan mitra domestik maupun asing, yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Telkom Group.

Untuk saat ini, lanjutnya, proses pendekatan dengan mitra strategis secara proses masih dalam tahap diskusi internal. Tentunya semua kajian, langkah dan aksi korporasi yang dilakukan TelkomGroup bertujuan untuk keberlangsungan perusahaan sehingga dapat memberikan value yang optimal bagi perusahaan, pelanggan, dan seluruh stakeholder.

Dia menegaskan Finpay dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar terhadap pesatnya fintech dan pengembangannya akan terus disesuaikan dengan dinamika pasar tersebut.

Mengutip Bloomberg, Kamis (13/7/2023), sumber anonim mengatakan bahwa Telkom kemungkinan mencari investor baru untuk membantu mengumpulkan modal bagi Finnet sambil meningkatkan pertumbuhannya. 

Narasumber anonim yang mengetahui permasalahan tersebut menyebut saham Finpay dibanderol sekitar US$100 juta hingga US$150 juta atau setara Rp2,24 triliun.  

Anak perusahaan yayasan kesejahteraan pegawai Bank Indonesia, PT Mekar Prana Indah yang memiliki saham minoritas di Finnet, juga dapat ikut dalam penjualan saham tersebut, kata sumber anonim lainnya.

Telkom secara tidak langsung memiliki 60 persen saham Finnet melalui layanan jaringan telekomunikasi dan cabang multimedia, PT Telkom Metra, menurut laporan tahunan 2022 induknya.

Unit fintech dengan nama Finpay tercatat mulai beroperasi pada 2006 dan menyediakan layanan pembayaran digital termasuk transfer dana, gateway pembayaran, dan sistem pembayaran kode QR standar negara, atau QRIS. Finpay diketahui terhubung dengan sekitar 90 bank, 800 pedagang online, dan 100.000 outlet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper