Bisnis.com. JAKARTA - Manajemen PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) buka suara mengenai kabar rencana penjualan saham di PT Finnet Indonesia (Finpay), unit usaha yang bergerak di bidang teknologi finansial (fintech).
SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Indonesia Ahmad Reza mengatakan perusahaan sedang mencari mitra stategis untuk bisnis fintech. Namun, dia belum dapat menyebutkan secara spesifik rencana tersebut lantaran masih dalam proses diskusi awal.
“Ini masih diskusi internal kita pilah dari aspek finansial dan market seperti apa, masih sangat optimisitis tetapi data kalau di-share sekarang terlalu premature,” jelasnya kepada Bisnis, Jumat (14/7/2023).
Dikutip dari Bloomberg, Kamis (13/7/2023), sumber anonim mengatakan bahwa Telkom kemungkinan mencari investor baru untuk membantu mengumpulkan modal bagi Finnet sambil meningkatkan pertumbuhannya.
Narasumber anonim yang mengetahui permasalahan tersebut bahkan menyebut saham Finpay dibanderol sekitar US$100 juta hingga US$150 juta atau setara Rp2,24 triliun.
PT Mekar Prana Indah, anak perusahaan yayasan kesejahteraan pegawai Bank Indonesia yang memiliki saham minoritas di Finnet, juga dapat ikut dalam penjualan saham tersebut, kata sumber anonim lainnya.
Baca Juga
Telkom secara tidak langsung memiliki 60 persen saham Finnet melalui layanan jaringan telekomunikasi dan cabang multimedia, PT Telkom Metra, menurut laporan tahunan 2022 induknya.
Merek Finpay unit fintech mulai beroperasi pada tahun 2006, dan menyediakan layanan pembayaran digital termasuk transfer dana, gateway pembayaran, dan sistem pembayaran kode QR standar negara, atau QRIS, situs webnya menunjukkan.
Finpay terhubung dengan sekitar 90 bank, 800 pedagang online, dan 100.000 outlet.
Sebelumnya, Telkom menyampaikan tengah berupaya memacu pertumbuhan bisnis di era endemi.
VP Corporate Communication Telkom Andri Herawan Sasoko mengatakan masa endemi atau masa back to normal memberikan ruang bagi ekonomi Indonesia kembali bergerak.
Hal tersebut menurutnya tidak terkecuali perkembangan industri telekomunikasi yang kian ketat serta produktivitas masyarakat.
Investor pun tampak merespons rencana Telkom terhadap bisnis fintech-nya. Saham TLKM hari ini menguat 0,26 persen atau 10 poin ke Rp3.930. Price to earning ratio (PER) TLKM berada di 15,15 kali dengan kapitalisasi pasar Rp389,31 triliun.