Bisnis.com, JAKARTA — Selain menambah gerai di Amerika Serikat (AS), emiten pengelola gerai minuman Teguk, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk. (TGUK) juga berencana melakukan ekspansi ke pasar Asia Tenggara yakni Filipina pada 2023.
Komisaris Utama Platinum Wahab Nusantara, Najib Wahab Mauluddin, mengatakan bahwa langkah ekspansi gerai Teguk di Filipina akan dilaksanakan pada tahun ini.
“Setelah AS, kami coba di Filipina karena kita sudah research market juga, Filipina behavior-nya lumayan cepat, masyarakatnya juga terbuka dengan Indonesia,” ujarnya saat ditemui awak media di Gedung Bursa Efek Indonesia, Senin (10/7/2023).
Najib belum mengemukakan secara rinci berapa gerai yang akan dibuka di Filipina. Dia juga menuturkan bahwa kontribusi penjualan dari gerai luar negeri belum memberikan kontribusi signifikan bagi pendapatan perusahaan, yang saat ini masih didominasi oleh gerai lokal.
“Saat ini dominasi masih di lokal, cuma di sana [luar negeri] luar biasa bagus karena yang penting kami terus bertumbuh dari segi performance dan penjualan,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Utama Platinum Wahab Nusantara Maulana Hakim menyampaikan Teguk Indonesia akan menambah 3 gerai baru di Negeri Paman Sam pada 2023, setelah pada tahun lalu membuka gerai pertamanya di New York, AS.
Baca Juga
Ekspansi gerai tersebut akan menggunakan dana dari pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO). Teguk listing di Bursa Efek Indonesia dengan menetapkan harga penawaran sebesar Rp110 per saham dengan jumlah saham baru mencapai 1,07 miliar.
Dengan harga Rp110 per lembar, dana segar yang bakal diraup emiten makanan dan minuman ini bakal mencapai Rp117,85 miliar. Dari jumlah tersebut, sebanyak 60 persen akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure) yakni pengembangan gerai dan penambahan gerai.
“Tahun ini kami membidik [penambahan gerai] akan berakhir di 220 store, termasuk yang di AS, doakan saja mudah-mudahan. Di AS, rencana kami akan bertambah 3 store tahun ini karena memang pasar AS berbeda dengan Indonesia,” kata Maulana.
Selain menerbitkan saham baru, TGUK juga menawarkan waran seri I sebanyak 428,57 atau 17,14 persen dari jumlah saham yang dicatatkan dan disetor setelah IPO.
Waran seri I tersebut memiliki rasio 5:2 dengan saham baru, artinya setiap pemegang 5 saham baru berhak memperoleh 2 waran seri I. Dengan harga pelaksanaan waran Rp152 per saham, maka TGUK berpotensi meraup dana sebesar Rp65,14 miliar.
Dana yang diperoleh dari hasil pelaksanaan waran Seri I seluruhnya akan digunakan oleh perseroan sebagai modal kerja dalam memenuhi kebutuhan operasional TGUK.