Bisnis.com, JAKARTA – Pengelola minuman Teguk, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk. (TGUK) resmi mencatatkan saham perdana hari ini. Perseroan berencana menggelontorkan Rp40 miliar dana hasil penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) untuk menambah jumlah gerai termasuk ke Amerika Serikat pada tahun ini.
Teguk menetapkan harga penawaran umum perdana saham sebesar Rp110 per saham dengan jumlah saham baru yang diterbitkan mencapai 1,07 miliar. Dengan penentuan harga saham di Rp110 per lembar, alhasil dana segar yang diraup TGUK mencapai Rp117,85 miliar.
Dari jumlah tersebut, perusahaan berencana menggunakan 60 persen dana IPO untuk belanja modal atau capital expenditure yakni pengembangan gerai dan penambahan gerai. Sisanya, akan digunakan untuk modal kerja perusahaan.
“Dari 60 persen [dana IPO] itu, sekitar 80 persen akan digunakan untuk menambah store baru. Anggaran itu lebih kurang sekitar Rp40 miliar,” ujar CEO Teguk Indonesia Maulana Hakim saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia, Senin (10/7/2023).
Maulana menuturkan bahwa hingga akhir tahun ini, TGUK membidik total gerai mencapai 220 unit, termasuk penambahan gerai di Amerika Serikat (AS). Teguk diketahui telah membuka satu gerai di New York, AS pada akhir tahun lalu.
“Di AS itu rencana kami akan bertambah tahun ini tiga store karena memang market AS berbeda dengan Indonesia, jadi kami harus melakukan secara benar dan tidak tergesa-gesa,” tuturnya.
Baca Juga
Selain menerbitkan saham baru, TGUK juga menawarkan waran seri I sebanyak 428,57 atau 17,14 persen dari jumlah saham yang dicatatkan dan disetor setelah IPO.
Waran seri I tersebut memiliki rasio 5:2 dengan saham baru, artinya setiap pemegang 5 saham baru berhak memperoleh 2 waran seri I. Dengan harga pelaksanaan waran Rp152 per saham, maka TGUK berpotensi meraup dana sebesar Rp65,14 miliar.
Dana yang diperoleh dari hasil pelaksanaan waran Seri I seluruhnya akan digunakan oleh perseroan sebagai modal kerja dalam memenuhi kebutuhan operasional TGUK.