Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Bitcoin Turun di Bawah US$31.000, Investor Respons Risalah The Fed

Jika harga Bitcoin dapat melampaui zona US$31.000 dalam beberapa hari mendatang, ada kemungkinan Bitcoin naik di atas angka US$32.000.
Ilustrasi Bitcoin. Reuters
Ilustrasi Bitcoin. Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga Bitcoin cenderung melemah ke bawah US$31.000 pada perdagangan hari ini setelah risalah rapat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (FOMC) pada Juni lalu yang dirilis semalam.

Berdasarkan data Coinmarketcap, Kamis (6/7/2023) pada 13.30 WIB, Bitcoin melemah 0,79 persen dalam 24 jam terakhir ke posisi US$30.591,29. Sementara itu, kripto terbesar kedua Ethereum juga turun 0,70 persen dalam 24 jam terakhir ke level US$1.921,14.

Co-Founder dan CEO Mudrex Edul Patel mengatakan Bitcoin, setelah melampaui angka US$31.000 pada Senin (4/7/20023), saat ini berkonsolidasi di sekitar level US$30.800 karena investor merespons rilis risalah FOMC.

"Saat ini, baik bulls maupun bearish tidak memiliki keunggulan yang jelas karena Bitcoin diperdagangkan dalam kisaran tengah antara level support dan resistance. Jika harga ditutup di atas zona US$31.000 dalam beberapa hari mendatang, ada kemungkinan Bitcoin naik di atas angka US$32.000 dalam waktu dekat," tambah Edul, mengutip Economictimes, Kamis (6/7/2023).

Hasil risalah The Fed dari pertemuan 13-14 Juni menunjukkan bahwa meskipun hampir semua pejabat menerima keputusan untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah pada kisaran target 5-5,25 persen, beberapa akan mendukung kenaikan seperempat poin sebagai gantinya.

"Ini sedikit mengejutkan mengingat bahwa keputusan tersebut ditetapkan ebagai keputusan bulat dari para pejabat Fed. Cukup jelas bahwa ada perbedaan pendapat, dengan beberapa pejabat yang memberikan keengganan untuk jeda selama satu bulan,” kata Lindsey Piegza, kepala ekonom di Stifel Nicolaus & Co. dilansir dari Bloomberg, Kamis (6/7/2023).

Risalah The Fed tersebut juga menunjukkan bahwa sebagian besar pembuat kebijakan setuju bahwa pengetatan lebih lanjut kemungkinan akan diperlukan tahun ini.

Pembacaan tersebut memberikan gambaran tentang komite yang semakin terpecah yang mencoba menavigasi kecepatan dan intensitas pergerakan kebijakan karena suku bunga sekarang berada dalam kisaran, yang sebagian besar ekonom anggap sebagai pembatasan.

Memasuki pertemuan tersebut, beberapa orang pembuat kebijakan telah memperingatkan inflasi AS tidak turun secepat yang mereka perkirakan dan menyuarakan dukungan untuk melakukan lebih banyak tindakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Economictimes/Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper