Bisnis.com, JAKARTA – Erwin Haryono, pejabat senior Bank Indonesia dan Hasan Fawzi sebagai komisaris PT. Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) muncul sebagai dua calon yang akan menempati posisi Kepala Eksekutif Pengawasan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan dan Aset Kripto Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dua nama tersebut muncul dalam empat nama usulan Jokowi untuk dua posisi DK OJK. Erwin Haryono yang merupakan Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia dan Hasan Fawzi yang pernah menjabat sebagai Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia yang saat ini menjabat sebagai komisaris independen MBMA.
Erwin Haryono memulai karir di Bank Indonesia sejak 1994. Posisi Kepala Departemen Komunikasi telah diemban lulusan International University of Japan ini sejak 2020 lalu.
Erwin Haryono lahir di Bogor pada tahun 1966. Erwin juga merupakan lulusan pendidikan di bidang Ilmu Ekonomi & Studi Pembangunan Universitas Diponegoro pada tahun 1990. Erwin melanjutkan pendidikan di International University of Japan dan mendapatkan gelar Master di bidang Economics International Development pada tahun 1998.
Saat dihubungi Bisnis, Erwin mengaku belum mendapatkan informasi resmi terkait nama dia yang muncul dalam salah satu calon DK OJK pilihan Jokowi.
“Sampai saat ini saya belum dapat informasi resmi soal ini. Mohon doanya untuk kebaikan ekonomi Indonesia,” katanya kepada Bisnis, Kamis (6/7/2023).
Baca Juga
Nama lain yang muncul untuk posisi pengawasan perdagangan kripto adalah Hasan Fawzi. Mantan Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia tersebut saat ini merupakan Komisaris Independen PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) sejak 2023.
Selain itu, saat ini Hasan juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Pefindo Biro Kredit dan PT RHB Sekuritas Indonesia.
Hasan memulai karir di PT Kliring Depositori Efek Indonesia dengan posisi terakhir sebagai Kepala Departemen Pengembangan Sistem (1993-1997), kemudian bergabung dengan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dengan posisi terakhir sebagai Kepala Divisi Teknologi Informasi (1997-2008), Direktur PT Penilai Harga Efek Indonesia (2008-2012), Direktur Utama KPEI (2015-2018) dan Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (2018-2022).
Hasam meraih gelar Sarjana Teknik dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1993 dan gelar Master of Business Administration dari LIAE de Grenoble University, Universite Pierre Mendes, Perancis pada tahun 2008 dan Magister Manajemen dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 2008.