Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah emiten telah mendapatkan restu para pemegang sahamnya untuk membayarkan dividen tahun buku 2022. Beberapa di antaranya memasuki tahap cum dividen pada hari ini, Rabu (5/7/2023).
Emiten-emiten itu mencakup PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA), duo emiten sawit Grup Salim PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP) dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP) hingga emiten konsumer PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR).
Bagi para pemburu dividen, cum date atau cum dividen merupakan momen yang penting karena periode ini menentukan pemegang saham yang berhak menerima dividen dan tidak.
Sebagai catatan, cum date merupakan singkatan dari cumulative date yaitu tanggal akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen. Artinya, investor yang melakukan pembelian saham setelah melewati cum date tidak memiliki hak untuk mendapatkan dividen.
Momen yang menentukan ini acap kali menentukan pergerakan harga saham dalam jangka pendek. Dalam situasi yield yang ditawarkan menarik, tak sedikit investor memutuskan untuk menjual saham pemberi dividen dengan tujuan ambil untung atau profit taking.
Lantas, bagaimana pergerakan saham-saham emiten di atas menjelang berakhirnya cum dividen?
Baca Juga
1. MAPA
MAPA memutuskan pembagian dividen dengan nilai total Rp114,01 miliar atau sekitar Rp40 per saham pada rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada 20 Juni 2023. Dividen tersebut mencerminkan rasio pembayaran sebesar 9,70 persen.
Sampai dengan penutupan perdagangan sesi pertama hari ini, saham MAPA menguat 1,47 persen ke Rp6.900 per saham. Dengan asumsi investor anyar masuk pada cum date, maka yield dividend yang diperoleh adalah sebesar 0,57 persen.
2. LSIP dan SIMP
RUPST LSIP atau Lonsum memutuskan untuk membagikan dividen dengan nilai total Rp361,45 miliar. Tanpa menghitung saham treasury perusahaan, dividen total itu mencerminkan Rp53 per lembar.
Dividen ini akan dibayarkan kepada para pemegang saham pada 21 Juli 2023. Adapun dividen tersebut mencerminkan rasio pembayaran sebesar 34,86 persen dari laba bersih LSIP tahun buku 2022 sebesar Rp1,03 triliun.
Sejalan dengan Lonsum, Salim Ivomas yang merupakan produsen Bimoli juga memutuskan pembagian dividen dengan nilai Rp15 per saham. Adapun total dividen yang dibagikan mencapai Rp232,52 miliar. Laba per saham SIMP pada tahun buku 2022 tercatat sebesar Rp76 per saham. Dengan demikian, rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio (DPR) bertengger di 19,73 persen.
Sampai jeda perdagangan sesi I hari ini, saham LSIP terpantau parkir di harga Rp1.055 atau tidak berubah dari penutupan kemarin. Namun saham LSIP menghabiskan sebagian besar sesi pertama di zona merah di rentang harga Rp1.040—Rp1.060.
Saham SIMP juga menutup sesi I dengan stagnan di harga Rp420, tetapi sempat bertahan di zona hijau dengan harga tertinggi di Rp422 per saham dan level terendah di Rp418.
3. UNVR
Emiten barang konsumer PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) memutuskan untuk membagikan dividen final tahun buku 2022 sebesar Rp71 per saham atau senilai Rp2,70 triliun.
Dengan total saham UNVR mencapai 38,15 miliar, maka dividen final untuk setiap lembarnya berjumlah Rp71 dan secara total Rp140. Unilever telah membagikan dividen interim sebesar Rp69 per lembar pada kuartal IV/2022.
Jika ditambah dengan dividen interim ini, maka total dividen tahun buku 2022 yang dibagikan UNVR mencapai Rp5,34 triliun.
Total dividen yang dibagikan UNVR untuk tahun buku 2022 mencerminkan rasio pembayaran sebesar 99,29 persen. Tahun lalu, dividen per saham UNVR berjumlah Rp141.
Saham UNVR terpantau bergerak di zona merah di kisaran Rp4.280—Rp4.330 sepanjang sesi I perdagangan Rabu (5/7/2023) yang bertepatan dengan cum date di pasar reguler dan negosiasi. Hingga jeda, UNVR melemah 0,46 persen ke Rp4.310.