Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPO Palmco Ditarget Akhir Tahun Ini, Progres Masih Tunggu Penggabungan Anak Usaha

IPO PalmCo hingga saat ini masih menunggu penggabungan anak usaha. Rencananya Palmco akan melantai akhir tahun ini dengan target perolehan dana Rp10 triliun.
IPO PalmCo hingga saat ini masih menunggu penggabungan anak usaha. Rencananya Palmco akan melantai akhir tahun ini dengan target perolehan dana Rp10 triliun. Bisnis/Arief Hermawan P
IPO PalmCo hingga saat ini masih menunggu penggabungan anak usaha. Rencananya Palmco akan melantai akhir tahun ini dengan target perolehan dana Rp10 triliun. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Hajatan Penawaran Perdana Saham calon emiten BUMN PalmCo hingga saat ini masih menunggu penggabungan anak usaha perkebunan kelapa sawit. Rencananya, holding perkebunan tersebut akan IPO pada akhir tahun ini dengan target perolehan dana hingga Rp10 triliun.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan saat ini rencana IPO PalmCo sedang menunggu penggabungan perkebunan kelapa sawit PTPN dan diharapkan akan melantai di Bursa Efek Indonesia akhir 2023 hingga awal tahun 2024.

“Masih menunggu penggabungan perkebunan kelapa sawit PTPN,” kata Tiko kepada Bisnis usai acara Pelepasan Tim Jelajah BUMN di Wisma Bisnis Indonesia, Selasa (4/7/2023).

Sebagaimana diketahui, PT Perusahaan Nusantara III atau PTPN III sedang menyelesaikan proses penggabungan empat anak usaha perkebunan menjadi subholding PalmCo pada bulan ini.

Selanjutnya, PalmCo ditargetkan untuk menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham pada akhir 2023 dengan perkiraan target dana sekitar Rp5 triliun-Rp10 triliun. 

Direktur Utama PTPN III Mohammad Abdul Ghani mengatakan PalmCo tengah menunggu persetujuan resmi dari kreditur pada Juni ini yang akan membuka jalan untuk proses IPO. Adapun PT Mandiri Sekuritas, DBS, BNP Paribas, dan CIMB ditunjuk sebagai penjamin emisi IPO tersebut.

“Layaknya balapan mobil, kita sudah berdiri di garis start, hanya menunggu bendera hijau untuk tancap gas,” kata Mohammad Abdul Ghani, mengutip Bloomberg, Senin (12/6/2023).

Ghani belum menyebut detail target IPO tersebut. Namun, pada tahun lalu, perseroan disebut mengincar dana IPO pada kisaran Rp5 triliun hingga Rp10 triliun dengan melepas 20 persen saham ke publik.

Founder Komunitas CTASaham Andri Zakarias Siregar mengatakan IPO BUMN nilainya jumbo masih sulit menguat karena sepinya nilai transaksi bursa dan kinerja IHSG yang memerah, seperti saham PGEO.

Hal tersebut juga berlaku untuk IPO PHE dan PalmCo ke depan, Zakarias menyebutkan calon emiten BUMN ini menarik untuk jangka menengah dan panjang dibandingkan dengan jangka pendek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper