Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah ke 6.689 pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Selasa (4/7/2023). Seiring dengan melemahnya indeks, saham BBRI, BMRI dan BOGA terpantau parkir di zona merah siang ini.
Pada pukul 12.00 WIB, IHSG turun 0,10 persen atau 6,73 poin ke level 6.689,97,29 pada perdagangan pagi ini. IHSG bergerak pada rentang 6.684 sampai 6.713 sepanjang sesi.
Tercatat, 293 saham menguat, 229 saham melemah, dan 198 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau menjadi Rp9.535 triliun.
Saham paling laris pada perdagangan kali ini dipimpin oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Prsero) Tbk. (BBRI) dengan nilai transaksi Rp253,2 miliar sampai dengan siang ini. Saham BBRI terpantau turun 0,46 persen ke posisi 5.450. Terlaris kedua ditempati oleh saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dengan nilai transaksi mencapai Rp246,2 miliar. Adapun saham BMRI terpantau koreksi 0,47 persen ke level 5.325.
Kemudian di posisi ketiga saham paling laris diisi oleh PT Bintang oto Global Tbk. (BOGA) yang melemah 0,44 persen ke level 1.140. Saham BOGA mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp166,6 miliar sampai dengan siang ini.
Sementara saham terboncos atau top losers hari ini ditempati oleh DEWI yang ambles 13,98 persen ke level 80, disusul HAJJ yang terpangkas 9,72 persen ke posisi 195, diposisi selanjutnya ada saham NAYZ dan HOMI yang turun masing-masing 9,52 persen dan 9,52 persen.
Baca Juga
Sementara top gainers kali ini dihuni oleh, GWSA, FORU dan SKRN dengan penguatan masing-masing, 19,39 persen, 17,42 persen dan 12,17 persen.
Sebelumnya, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menyebutkan hari ini IHSG berpeluang melanjutkan penguatan dan menguji resistance level di kisaran 6.730 pada perdagangan Selasa (4/7/2023).
"Secara teknikal, IHSG kembali ke atas pivot level 6.680 pada Senin, dan didukung pelebaran positive slope pada Stochastic RSI," jelasnya dalam riset, Selasa (4/7/2023).
Potensi technical lanjutan pada sejumlah saham energi dapat menjaga momentum rebound lanjutan IHSG pada hari ini. Selain itu, potensi penguatan lanjutan saham-saham bank juga dapat diperhatikan.
Hal terakhir dipicu oleh realisasi inflasi Indonesia yang turun ke 3,52 persen yoy pada Juni 2023 dari 4 persen yoy di Mei 2023.
"Dengan demikian, terdapat ruang yang cukup lebar antara suku bunga acuan BI di 5,75 persen dengan inflasi. Pasar meyakini BI akan kembali menahan sukubunga acuan di RDG Juli 2023," ujarnya.
Dari sektor manufaktur, indeks manufaktur Indonesia naik ke 52,5 pada Juni 2023 dibandingkan 50,3 pada Mei 2023, dan indeks manufaktur China (Caixin) bertahan di atas 50 (50,5) pada Juni 2023.