Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nipress (NIPS) Bisa Delisting, Ada Sekuritas Boy Thohir (TRIM) & Grup Salim

Perusahaan terafiliasi Grup Salim dan Boy Thohir termasuk dalam daftar pemegang saham Nipress (NIPS).
Produsen aki kendaraan PT Nipress Tbk. (NIPS)/Istimewa.
Produsen aki kendaraan PT Nipress Tbk. (NIPS)/Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA – Saham produsen aki kendaraan PT Nipress Tbk. (NIPS) berpotensi terdepak atau delisting dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan terafiliasi Grup Salim dan Boy Thohir termasuk dalam daftar pemegang saham NIPS.

Berdasarkan pengumuman BEI, Selasa (4/6/2023), saham NIPS telah mengalami penghentian perdagangan atau suspensi selama 48 pada 1 Juli 2023. Alhasil, saham NIPS masuk dalam kategori saham yang berpeluang dihapus dari papan pencatatan (delisting).

Sebagai catatan, berdasarkan peraturan Bursa Nomor I-I tentang Penghapusan Pencatatan (delisting) dan Pencatatan Kembali (Relisting) Saham di Bursa, BEI dapat menghapus saham Perusahaan Tercatat apabila emiten mengalami kondisi, atau peristiwa, yang secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha, baik secara finansial atau secara hukum, atau terhadap kelangsungan status perusahaan tercatat sebagai perusahaan terbuka, dan perusahaan tercatat tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan yang memadai.

Selain itu, emiten juga akan terkena delisting apabila sahamnya mengalami suspensi di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, hanya diperdagangkan di Pasar Negosiasi sekurang-kurangnya selama 24 bulan terakhir.

Per 31 Januari 2023, pemegang saham NIPS adalah PT Trimegah Sekuritas Tbk. (12 persen), di mana Trimegah Sekuritas dikendalikan 34,56 persen oleh Garibaldi ‘Boy’ Thohir.

Kemudian, saham NISP juga dimiliki PT Tritan Adhitama sebanyak 10,45 persen, dan PT Indolife Pensiontama mengantongi sebanyak 7,59 persen. Adapun Indolife merupakan salah satu anak usaha Grup Salim.

Tak ketinggalan Ferry Joedianto Robertus Tandiono yang menjabat sebagai komisaris NIPS juga mengempit 5,33 persen. Kepemilikan publik pun tercatat yang paling besar mencapai 40,78 persen.

NIPS merupakan perusahaan yang tercatat di BEI pada 24 Juli 1991. Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan NIPS meliputi bidang usaha industri accu lengkap untuk segala keperluan dan usaha-usaha lainnya yang berhubungan dengan accu. Produk utama Nipress adalah aki motor, aki mobil dan aki industri (merek NS dan Maxlife).

Manajemen NIPS dalam keterbukaan informasi di BEI pada 1 Februari 2023 menjelaskan di masa Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, persaingan pasar yang cukup kompetitif dengan ketersediaan modal kerja yang dimiliki, perseroan terus berupaya melaksanakan Business Plan 2021 yang sudah disesuaikan dengan hasil homologasi. Namun, hasil pelaksanaannya sangat tergantung pada kondisi umum yang sangat sulit dan kendala-kendala lainnya.

Dikarenakan kondisi perusahaan yang tidak lagi bisa dipertahankan, maka NIPS menghentikan operasionalnya sejak akhir bulan Mei 2022 menyusul anak perusahaan, PT Nipress Energi Otomotif (NEO) juga menghentikan operasionalnya pada Juni 2022. Berhentinya operasional perseroan, dibarengi juga dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal baik di perseroan maupun di NEO.

“Beberapa karyawan kunci Perseroan tetap dipertahankan untuk menjalankan kegiatan operasional yang sangat terbatas serta pengurusan kegiatan administrasi perusahaan,” tulis manajemen

NIPS bersama anak perusahaan melakukan produksi yang sangat terbatas hanya untuk menyelesaikan pemenuhan pesanan kepada beberapa pelanggan yang masih berkeinginan untuk menjaga kerja sama dengan perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper