Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat terbatas pada perdagangan hari ini, Selasa (4/7/2023), yang akan diwarnai oleh sentimen domestik dan luar negeri.
Kemarin (3/7/2023), IHSG ditutup menguat sebesar 34 poin atau 0,52 persen ke level 6.696. Sektor energi, consumer noncyclicals, industrial, transportasi & logistik, material dasar, consumer cyclicals, infrastruktur, properti & real estate, serta finansial bergerak positif.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan secara teknikal IHSG hari berpotensi menguat terbatas dengan support and resistance 6.671-6.711. Namun, investor juga perlu hati-hati lantaran ada potensi koreksi.
Sentimen domestik masih datang dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang merilis inflasi Juni 2023 sebesar 0,14 persen secara month-to-month dan 3,52 persen year-on-year. Inflasi secara bulanan terlihat lebih tinggi dibanding inflasi bulan sebelumnya yaitu Mei 2023 yang sebesar 0,09 persen.
Sementara dari luar negeri, pelaku pasar menyoroti data perekonomian China saat ini. Kemarin data ekonomi PMI Manufacturing mengalami kenaikkan dari sebelumnya 48,8 menjadi 49, namun kenaikkan ini masih berada dibawah level ekspansi yaitu 50.
“Ini merupakan level dimana China terkontraksi berturut turut selama 3 bulan terakhir,” kata Nico dalam risetnya, Selasa (4/7/2023).
Baca Juga
Begitupun dengan data Caixin PMI Manufacturing yang kembali mengalami penurunan dari sebelumnya 54,5 menjadi 53,2. Menurut Nico, hal ini memberikan sebuah gambaran bahwa perekonomian China telah kehilangan banyak kekuatannya pada Juni kemarin dalam aktivitas manufaktur, dan beberapa sektor lainnya pun juga gagal membangun kembali momentum pemulihan ekonomi.
Adapun Pilarmas Sekuritas hari ini merekomendasikan saham BMRI dengan target support dan resistensi 5.550-5.525, saham MDKA pada 3.230-3.210, dan saham TBLA pada 765-765
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.