Bisnis.com, JAKARTA — Calon emiten holding PT Amman Mineral International Tbk. (AMMN) menetapkan harga IPO di Rp1.695 pada masa penawaran 3 Juli Hingga 5 Juli 2023. Saham AMMN bakal dipasarkan ke publik pada besok, Senin (3/7/2023) mengacu pada prospektus.
Berdasarkan prospektus, emiten yang akan menggunakan kode AMMN tersebut akan menerbitkan saham sebanyak 6,32 miliar saham biasa atau sebesar 8,80 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Nominal saham sebesar Rp125.
Calon emiten di bidang tambang tembaga dan emas ini mencatatkan kinerja positif hingga akhir 2022. Amman Mineral Internasional pada tahun buku yang berakhir 31 Desember 2022, Perseroan mencatat penjualan bersih meningkat 117,9 persen menjadi US$2,83 miliar atau setara dengan Rp44,12 triliun (kurs Rp15.592 per dolar AS) dari US$1,29 miliar pada akhir 2021.
"Peningkatan penjualan didorong oleh kenaikan volume penjualan tembaga dan emas," jelas Manajemen Amman dalam prospektus ringkas.
Adapun, pada 2022 Amman mencetak laba untuk tahun berjalan meningkat 242,7 persen menjadi US$1,09 miliar atau setara dengan Rp16,99 triliun pada akhir 2022, dari laba US$320,61 juta pada akhir 2021.
Jika dibandingkan dengan emiten serupa, seperti emiten pelat merah PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), kinerja Amman tak kalah cemerlang. ANTM sendiri pada 2022 mengantongi laba bersih sebesar Rp3,82 triliun sepanjang 2022. Capaian itu melesat 105,23 persen dibandingkan dengan 2021 sebesar Rp1,86 triliun.
Baca Juga
Kenaikan laba bersih itu tidak lepas dari pertumbuhan penjualan pada seluruh komoditas yang dikelola Antam. Secara kumulatif, penjualan ANTM naik 19,46 persen year on year (YoY) menjadi Rp45,93 triliun pada 2022, dari sebelumnya Rp38,44 triliun.
Adapun, perusahaan tambang pelat merah lainnya, seperti PT Freeport Indonesia (PTFI) membukukan pendapatan US$ 22,78 miliar atau setara Rp 341,70 triliun (asumsi kurs Rp 15.000/US$) sepanjang tahun 2022. Dengan pendapatan tersebut, Freeport membukukan laba sebelum pajak dari operasional di Indonesia sebesar US$4,63 miliar, atau naik 16,13 persen dari 2021.
Sebelumnya, VP Corporate Communication Amman Mineral Kartika Octaviana mengatakan di tengah kondisi pasar modal yang masih volatil, Amman Mineral tetap optimistis untuk melaju IPO karena fundamental perusahaan yang positif.
"Kami perusahaan tambang komoditas tembaga dan emas, kalau pertambangan berdasarkan analisa global jangka panjang permintaan tembaga akan melebihi suplainya, jadi akan ada shortage suplai tembaga yang akan membawa tren positif pada harga tembaga," katanya usai paparan publik di Jakarta, Rabu (31/5/2023).
Selain itu, AMMN juga semakin optimistis lantaran adanya rencana pemerintah untuk menggalakkan transisi energi. Pasalnya, komoditas tembaga akan menjadi komoditas utama terkait kendaraan listrik, panel surya, kabel, baterai dan lainnya.
Di samping itu, emas sebagai komoditas lain yang sedang digarap, juga masih diperdagangkan di level harga yang cukup tinggi. Minat pada emas pun masih tinggi karena menjadi aset safe haven.
Sebelumnya pada saat bookbuilding, AMMN menawarkan saham di angka Rp1.650 hingga Rp1.775 per saham. Dengan penetapan harga di level Rp1.695 maka dana segar yang dapat diraih AMMN adalah sebesar Rp10,72 triliun.
Grup Medco ini juga akan mengadakan Program Opsi Kepemilikan Saham kepada Manajemen (Management Stock Option Plan) atau Program MSOP) dengan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 602.336.000 (602,33 juta) atau sebesar-besarnya 0,83 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Perdana Saham.
Adapun sejumlah sekuritas yang menjadi penjamin pelaksana emisi efek IPO Amman Mineral yakni PT BNI Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas.
Adapun dari dana tersebut, sekitar Rp1,78 triliun akan digunakan untuk penyetoran modal kepada AMIN melalui pengambilbagian saham baru. Dana itu akan digunakana untuk membiayai pengeluaran modal atas Proyek Smelter di AMIN yang berlokasi di Dusun Otakeris, Desa Maluk, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Sekitar Rp3,04 triliun akan digunakan oleh Perseroan untuk melunasi utang kepada AMNT.
Sisa dana akan digunakan untuk penyetoran modal kepada AMNT melalui pengambilbagian saham baru. Dana akan digunakan untuk membiayai pengeluaran modal atas Proyek Ekspansi Pabrik Konsentrator yang berlokasi di Desa Sekongkang Atas, Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap di AMNT yang berlokasi di Desa Benete, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Adapun jadwal IPO AMMN adalah sebagai berikut:
- Tanggal efektif :27 Juni 2023
- Offering : 3-5 Juli 2023
- Penjatahan : 5 Juli 2023
- Distribusi saham secara elektronik : 6 Juli 2023
- Tanggal Pencatatan di BEI : 7 Juli 2023