Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Melonjak Dipicu Pelemahan Dolar AS

Harga emas melonjak tajam pada penutupan perdagangan Jumat (30/6/2023), menghentikan pelemahan tiga sesi beruntun, dipicu oleh dolar AS yang lebih lemah.
Ilustrasi emas global/Pexels.
Ilustrasi emas global/Pexels.

Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas melonjak tajam pada penutupan perdagangan Jumat (30/6/2023), menghentikan pelemahan tiga sesi beruntun, dipicu oleh dolar AS yang lebih lemah setelah data ekonomi menunjukkan pendinginan dalam belanja konsumen, meningkatkan beberapa keraguan tentang potensi agresivitas Federal Reserve dalam memerangi inflasi.

Mengutip Antara, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange melonjak 11,50 dolar AS atau 0,60 persen menjadi ditutup pada 1.929,40 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.930,80 dolar AS dan terendah di 1.908,10 dolar AS di atas terendah tiga bulan di 1.900,60 dolar AS yang dicapai sehari sebelumnya.

Emas berjangka berakhir 20 sen lebih rendah untuk minggu ini, dan turun 2,7 persen untuk Juni dan 2,9 persen untuk kuartal kedua tahun ini, kerugian kuartalan pertama sejak kuartal ketiga tahun lalu. Sedangkan untuk tahun ini (semester pertama) menunjukkan kenaikan 4,7 persen.

Pada sesi perdagangan sebelumnya, emas berjangka jatuh 4,30 dolar AS atau 0,22 persen menjadi 1.917,90 dolar AS pada Kamis (29/6/2023), setelah merosot 1,60 dolar AS atau 0,08 persen menjadi 1.922,20 dolar AS pada Rabu (28/6/2023), dan tergelincir 10 dolar AS atau 0,52 persen menjadi 1.923,80 dolar AS pada Selasa (27/6/2023).

Indeks dolar melemah pada Jumat (30/6/2023) menyusul kenaikan dua hari berturut-turut, setelah data ekonomi menunjukkan pendinginan dalam belanja konsumen, meningkatkan beberapa keraguan tentang potensi agresivitas Federal Reserve dalam memerangi inflasi.

Data ekonomi yang dirilis Jumat (30/6/2023) beragam. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi AS atau PCE, ukuran inflasi yang disukai Federal Reserve, naik 0,3 persen pada Mei, menunjukkan tekanan inflasi sedikit berkurang.

Chicago Business Barometer naik 1,1 poin menjadi 41,5 pada Juni, sebagian besar disebabkan oleh kontraksi yang tidak terlalu mencolok dalam produksi. Barometer tetap kokoh di bawah 50, menandakan aktivitas bisnis kontraksi selama sepuluh bulan berturut-turut pada Juni.

Indeks Sentimen Konsumen yang dirilis oleh Survei Konsumen Universitas Michigan (UM) naik menjadi 64,4 pada Juni, naik dari 59,2 bulan sebelumnya dan di atas 50,0 pada Juni tahun lalu.

"Gambaran besarnya inflasi melambat, tetapi masih terlalu tinggi untuk Fed," kata MarketWatch dalam komentar yang diterbitkan segera setelah laporan PCE dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan.

"Para pejabat Fed senior khawatir bahwa kenaikan biaya tenaga kerja dan kenaikan harga di bagian utama ekonomi seperti perumahan dapat menjaga inflasi pada level tinggi selama beberapa tahun lagi."

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 22,20 sen atau 0,97 persen, menjadi ditutup pada 23,02 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober terangkat 6,40 dolar AS atau 0,71 persen, menjadi menetap pada 913,20 dolar AS per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper