Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Merdeka Battery (MBMA) Serap 53 Persen Dana IPO, Untuk Apa Saja?

PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) melaporkan telah menyerap 53 persen dana hasil penawaran umum perdana atau IPO yang dilaksanakan pada 18 April 2023.
Presiden Direktur PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) Devin Ridwan (kedua kanan), Presiden Direktur PT Indo Premier Sekuritas Moleonoto The (kanan), Direktur PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. David Agus (kedua kiri), dan Corporate Secretary MBMA Deny Greviartana Wijaya memberikan keterangan pers seusai paparan publik di Jakarta, Kamis (30/3). /Bisnis-Arief Hermawan.
Presiden Direktur PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) Devin Ridwan (kedua kanan), Presiden Direktur PT Indo Premier Sekuritas Moleonoto The (kanan), Direktur PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. David Agus (kedua kiri), dan Corporate Secretary MBMA Deny Greviartana Wijaya memberikan keterangan pers seusai paparan publik di Jakarta, Kamis (30/3). /Bisnis-Arief Hermawan.

Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten baterai kendaraan listrik PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) melaporkan telah menyerap 53 persen dana hasil penawaran umum perdana atau IPO yang dilaksanakan pada 18 April 2023 lalu dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). 

Presiden Direktur MBMA Devin Ridwan menyebutkan penggunaan dana hasil IPO di antaranya digunakan untuk pembayaran lebih awal seluruh pokok utang kepada PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) dan ING Bank N.V., cabang Singapura masing-masing sebesar US$225 juta dan US$75 juta atau setara dengan Rp4,46 triliun.

Dana IPO lainnya digunakan untuk modal kerja Perseroan seperti biaya karyawan, biaya jasa profesional dan biaya keuangan, dan membiayai modal kerja PT Zhao Hui Nickel (ZHN) (entitas anak Perseroan), seperti pembelian bahan baku utama, bahan baku pembantu, biaya listrik, serta biaya karyawan.

MBMA meraih dana Rp9,2 triliun dalam IPO, lebih besar dari rencana awal Rp7,95 triliun. Total saham yang dilepas melalui penawaran perdana (IPO) ini sebanyak 11.549.999.900 (11,54 miliar) saham baru yang dikeluarkan dari portepel perusahaan atau dari total saham. Jumlah tersebut naik dari rencana awal 11 miliar saham. 

"Selama proses penawaran umum, minat investor di porsi penjatahan terpusat cukup tinggi hingga terjadi kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 19,9 kali. Besarnya minat investor terhadap saham MBMA ini membuat perusahaan menerbitkan tambahan sebanyak 549.999.900 saham baru," kata Presiden Direktur MBMA Devin Ridwan dalam keterangannya, Selasa (18/4/2023). 

Para pemegang saham MBMA juga dalam RUPST juga menyetujui penggunaan laba bersih tahun buku 2022 yang mayoritas dialokasikan untuk memperkuat modal perusahaan. 

Pada tahun 2022, MBMA mencatat pendapatan sebesar US$455,74 juta dengan laba tahun berjalan senilai US$37,85 juta. Per 31 Desember 2022, total aset perusahaan telah mencapai sebesar US$2,42 miliar. 

"Perseroan optimis pada tahun 2023 kinerja MBMA akan bertumbuh positif. Peningkatan pendapatan diproyeksikan akan berasal dari beroperasinya pabrik smelter Rotary Kiln Electric Furnace [RKEF] ZHN yang memiliki target kapasitas terpasang 50.000 ton Ni dalam bentuk Nickel Pig Iron [NPI] per tahun, proyek AIM dan PT Huaneng Metal Industry [HNMI], fasilitas konversi high-grade nickel matte [HGNM], yang 60 persen sahamnya baru saja diakuisisi oleh Perseroan," imbuh Devin.

Smelter RKEF ZHN dan proyek AIM diharapkan akan berproduksi setelah proses pembangunannya rampung pada pertengahan kedua 2023. Adapun, HNMI akan menghasilkan HGNM yang mengandung lebih dari 70 persen nikel dengan memproses low-grade nickel matte yang di produksi smelter RKEF. 

“Berbagai rencana bisnis telah berhasil dijalankan dengan baik, terutama akuisisi atas proyek ekspansi hilir dan proses pembangunan smelter RKEF baru, sehingga akan meningkatkan potensi pendapatan MBMA tahun ini,” tutup Devin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper