Bisnis.com, JAKARTA - PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) telah menandatangani perjanjian transaksi pinjaman dengan anak usahanya PT Merdeka Tshingshan Indonesia (MTI) senilai US$50 juta atau setara dengan Rp747,25 miliar (kurs Rp14.945 per dolar AS).
Berdasarkan keterbukaan informasi, MBMA dan PT Merdeka Tshingshan Indonesia (MTI) telah menandatangani perjanjian transaksi afiliasi dengan nilai keseluruhan dari transaksi adalah sampai dengan US$50 juta, ditambah dengan bunga Secured overnight financing rate (SOFR) dan margin 5,26 persen per tahun.
Corporate Secretary MBMA Deby Greviatama menjeaskan transaksi tersebut juga bukan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam POJK 17/2020 karena nilai transaksi tidak mencapai 20 persen dari nilai ekuitas perseroan.
Adapun, sifat hubungan afiliasi antara MBMA dengan MTI adalah bahwa MTI merupakan perusahaan terkendali perseroan yang sahamnya dimiliki oleh perseroan secara langsung dan tidak langsung melalui PT Batutua Pelita Investama sebesar 80 persen, dan ada salah satu anggota Dewan Komisaris Perseroan yang juga menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris MTI.
"Harapannya setelah perjanjian efektif, MTI dapat menggunakan dana pembiayaan yang diberikan oleh perseroan untuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal MTI yang timbul dari pembangunan proyek AIM I," jelas Deny, dikutip Rabu (21/6/2023).
Proyek pengolahhan acid, iron, metal (AIM) I diharapkan akan memulai kegiatan operasi pada pertengahan kedua tahun 2023 dengan kapasitas produksi asam terpasang sebesar 1,2 juta ton per tahun pada 2024.
Baca Juga
Dengan terlaksananya transaksi, MBMA juga mengharapkan MTI dapat menjalankan kegiatan usaha bisnisnya secara lebih efisien.
"Harapannya, dengan kinerja bisnis yang lebih baik secara tidak langsung juga meningkatkan kinerja keuangan perseroan, sehingga pada akhirnya dapat menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham perseroan," ujarnya.