Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Menyusut, Ini Strategi Mustika Ratu (MRAT) Genjot Kinerja

Emiten kosmetik dan jamu PT Mustika Ratu Tbk. (MRAT) mengungkapkan rencana dan strategi perseroan menghadapi 2023.
Komisaris Independen MRAT FG Winarno, Komisaris Haryo Tedjo Baskoro, Presiden Direktur Bingar Egidius Situmorang, Direktur Jodi Andrea Situmorang, dan Direktur Kusuma Ida Anjani usai melaksanakan paparan publik di Jakarta, Jumat (30/6/2023)
Komisaris Independen MRAT FG Winarno, Komisaris Haryo Tedjo Baskoro, Presiden Direktur Bingar Egidius Situmorang, Direktur Jodi Andrea Situmorang, dan Direktur Kusuma Ida Anjani usai melaksanakan paparan publik di Jakarta, Jumat (30/6/2023)

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kosmetik dan jamu PT Mustika Ratu Tbk. (MRAT) mengungkapkan rencana dan strategi perseroan menghadapi 2023, setelah sempat mencetak penyusutan laba pada kuartal pertama 2023.

Presiden Direktur MRAT Bingar Egidius Situmorang menyatakan dengan motto GPS yang terdiri dari tiga prinsip utama, yaitu pertumbuhan, laba, dan solid. Perseroan juga menerapkan mindset pertumbuhan yang kuat, berorientasi pada profit, serta membangun kerja sama tim yang solid. 

"Sehingga kami optimistis mampu mencapai kinerja optimal dan meraih kesuksesan jangka panjang," ungkapnya dalam paparan publik, Jumat (30/6/2023). 

Sebagai bagian dari upaya untuk menjaga pertumbuhan dan profitabilitas, PT Mustika Ratu Tbk berhasil memperoleh persetujuan izin prinsip divestasi aset entitas anak Perseroan berupa properti yang dibeli atas nama PT Mustika Ratu (M) Sdn. Bhd pada 1996. 

"Rencana divestasi ini berpotensi untuk pengembangan bisnis entitas anak Perseroan di kancah internasional. Ini menjadi new strategy partner sebagai growth hub ke negara- negara lain dan sekitarnya untuk mencapai penguatan modal yang semakin positif," ungkap Bingar. 

Selain itu, Perseroan juga mengakselerasi kinerja PT Mustika Ratu Entertainment (MRE), entitas anak perusahaan yang bergerak di bidang hiburan. Melalui MRE Perseroan mampu memperluas portofolio produk dan jasa, khususnya dalam industri kreatif. 

"Menurut data Kemenparekraf, industri hiburan mengalami pertumbuhan sebesar 6,5 persen pada tahun 2021 dan 6,7 persen pada 2022. Perseroan yakin bahwa strategi ini akan memberikan kontribusi positif dalam mengembangkan entitas anak Perseroan dan memperluas pangsa pasar," lanjut Bingar.

Dengan serangkaian strategi tersebut, emiten bersandi MRAT itu juga optimistis dapat menghadapi tantangan dan mengambil peluang pada tahun ini. 

Sampai dengan kuartal I/2023, MRAT tercatat mengalami penurunan laba bersih seiring dengan turunnya penjualan dan membengkaknya biaya pokok pendapatan.  

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2023 yang dirilis, emiten berkode saham MRAT ini membukukan penurunan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 88,12 persen menjadi Rp36,90 juta.  

Anjloknya laba MRAT tersebut diiringi dengan turunnya penjualan bersih perseroan sebesar 0,23 persen dari Rp75,20 miliar pada kuartal I/2022 menjadi Rp75,03 di kuartal I/2023. 

Perinciannyay, penjualan bersih MRAT pada tiga bulan pertama tahun ini berasal dari penjualan produk perawatan diri sebesar Rp69,51 miliar. Jumlah tersebut berkontribusi 92,65 persen dari total penjualan bersih pada kuartal I/2023.  

Kemudian, diikuti dari segmen produk kesehatan sebesar Rp375,34 juta, kosmetik senilai Rp10,51 miliar, serta produk jamu dan minuman kesehatan sebesar Rp8,81 miliar.  

Nilai retur dan potongan penjualan perseroan pun turun 27,24 persen menjadi Rp14,18 miliar dari Rp19,49 per akhir Maret 2022. 

Naiknya beban pokok penjualan sebesar 14,24 persen menjadi Rp37,31 miliar juga menjadi andil susutnya laba MRAT. Padahal, pada periode yang sama tahun sebelumnya, beban operasional tercatat sebesar Rp32,64 miliar. 

Dengan beban tersebut, laba bruto perseroan tercatat turun 11,38 persen menjadi Rp37,71 miliar dari sebelumnya pada kuartal I/2022 sebesar Rp42,56 miliar. Adapun, laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat anjlok 88,12 persen menjadi Rp36,90 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper