Bisnis.com, JAKARTA — Salah satu komisaris BUMN PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) menguras kepemilikan sahamnya, meski baru melakukan aksi borong saham pada 24 Mei 2023.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Komisaris Independen ADHI Hironimus Hilapok mengumumkan dirinya menjual saham ADHI pada 8 Juni 2023. Jumlah saham yang dijual mencapai 5.000 saham dengan harga Rp386 per saham.
Alhasil dia mengantongi uang sebanyak Rp1,93 juta melalui transaksi tersebut. Sementara pada pembelian pertamanya, dia membeli 5.000 dengan harga Rp342 per saham dengan total nilai mencapai Rp1,71 juta.
Dalam dua kali transaksi tersebut, capital gain yang diperoleh Hironimus Hilapok hanya mencapai Rp220.000. Adapun tujuan dari transaksi tersebut adalah pribadi dengan status kepemilikan saham langsung.
Pada sesi I perdagangan Senin (26/6/2023), saham ADHI terpantau stagnan di level Rp460. Sepanjang sesi saham bergerak pada rentang Rp450-Rp466.
Sebanyak 15,34 juta saham diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp7,02 miliar. Kapitalisasi pasar ADHI tercatat mencapai Rp3,87 triliun.
Baca Juga
Price earning ratio (PER) ADHI berada di posisi 114,41 kali, sedangkan price to book value (PBV) ADHI berada di posisi 0,46 kali.
Negara RI masih menjadi pemegang saham mayoritas sekaligus pengendali dengan 5,4 miliar (5.408.773.792) saham atau setara 64,33 persen. Sementara masyarakat menggenggam 2,99 miliar (2.998.835.187) saham atau setara 35,67 persen.
Sebagai informasi, ADHI baru saja menyelesaikan pembangunan sebanyak 22 Tower Hunian Pekerja Konstruksi di Ibu Kota Negara (IKN) senilai Rp567 miliar.
Sebelumnya, Corporate Secretary ADHI Farid Budiyanto mengatakan Tower Hunian Pekerja Konstruksi tersebut merupakan proyek kerja sama operasi (KSO) dengan PT Wijaya Karya Gedung Tbk. (WEGE). Tower tersebut berfungsi sebagai hunian bagi para pekerja konstruksi di IKN.
Meski demikian, dia tidak menyebutkan berapa pembayaran yang telah diterima ADHI dari proyek tersebut. Dia hanya menyebut pada proyek IKN pembayaran diberikan berupa uang muka, dan sesuai progress pembangunan.
“Kalau proyek IKN ada uang muka dan pembayaran sesuai progres,” ujar Farid kepada Bisnis dikutip Minggu (11/6/2023).
Proyek lainnya yang akan segera selesai adalah saluran air baku kawasan IKN, Prasarana Intake Sepaku dengan progres 91 persen. Proyek ini telah melalui commissioning test dan rencananya akan rampung pada akhir Juni 2023.
Selanjutnya, terdapat proyek Fender dan Bangunan Pelengkap Jembatan Pulau Balang yang tengah dikerjakan dengan progres 39 persen. Proyek tersebut memiliki nilai kontrak sebesar Rp291 miliar.
Kemudian, pembangunan Rumah Tapak Kedinasan untuk Jabatan Menteri telah mencapai 37 persen yang nilai kontraknya mencapai Rp493,7 miliar.
Sementara itu, beberapa proyek yang baru masuk dalam tahap pembangunan awal adalah Tol IKN Seksi 3A Karangjoang-KTT Kariangau, Duplikasi Jembatan Pulau Balang II, dan Land Development Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Zona 1B.
“ADHI berkomitmen untuk mengerjakan pekerjaan IKN dengan sebaik-baiknya dan sesuai dengan waktu dan rencana kerja yang telah ditentukan,” katanya.