Bisnis.com, JAKARTA - Satu komisaris BUMN PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) mulai melakukan pembelian saham perseroan. Aksi borong saham tersebut dilakukan jelang lonjakan saham ADHI baru-baru ini.
Pada perdagangan Selasa (13/6/2023), saham ADHI melonjak 10 persen atau 42 poin menjadi 462. Kapitalisasi pasarnya Rp3,88 triliun dengan valuasi PER 114,91 kali. Saham ADHI sudah naik 22,22 persen dalam sepekan terakhir.
Komisaris Independen ADHI Hironimus Hilapok mengumumkan dirinya melakukan pembelian saham ADHI pada 24 Mei 2023. Jumlah saham yang dibeli 5.000 saham dengan harga Rp342 per saham.
Artinya, total transaksi mencapai Rp1,71 juta. Sebelum transaksi tersebut, Hironimus belum memiliki saham ADHI sama sekali.
"Status kepemilikan saham langsung, tujuan transaksi alasan pribadi," jelasnya dalam keterangan resmi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (14/6/2023).
Sementara itu, manajemen ADHI melaporkan perusahaan memperoleh kontrak baru sebesar Rp10,7 triliun per Mei 2023. Nilai kontrak Rp10,7 triliun tersebut lebih besar 12,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp9,5 triliun.
Baca Juga
"Perolehan kontak tersebut ditopang oleh beberapa kontrak besar yang diperoleh hingga Mei 2023," kata Manajemen ADHI, dikutip Jumat (9/6/2023).
Proyek tersebut antara lain pembangunan Jalan Tol Probolinggo - Banyuwangi Paket I, pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Bayung Lencir, Jakarta Sewerage System.
Kontribusi terbesar didominasi dari lini bisnis engineering & construction sebesar 92 persen sedangkan sisanya berasal dari lini bisnis properti sebesar 3 persen dan lainnya.
Berdasarkan tipe pekerjaan, jalan dan jembatan sebesar 70 persen, gedung sebesar 13 persen, sumber daya air 8 persen, serta proyek infrastruktur lainnya sebesar 9 persen.
Sementara itu, kontribusi kontrak baru berdasarkan sumber pendanaan, untuk proyek dari pemerintah sebesar 26 persen, BUMN dan BUMD sebesar 20 persen, swasta dan lainnya sebesar 54 persen.
Perolehan kontrak tersebut, ADHI mengklaim masih optimis dapat mengejar capaian kontrak baru di tahun ini sebesar Rp26 triliun-Rp27 triliun, sehingga ADHI dapat terus menjaga pertumbuhan kinerja ADHI.
"Pertumbuhan ini didukung dari berbagai jenis proyek yang terus disasar ADHI, mulai dari Proyek Pengembangan Kawasan IKN Nusantara, Proyek Prasarana Perhubungan, hingga berbagai Proyek Gedung lainnya," jelas mereka.
Sementara itu, saat ini ADHI berfokus penyelesaian dua proyek besar yang termasuk dalam kategori Proyek Strategis Nasional (PSN), pertama proyek LRT Jabodebek yang sedang memasuki fase serah terima pengoperasian sistem atas 3 lintas pelayanan sepanjang 44,3 km kepada PT KAI (Persero).
LRT Jabodebek akan dioperasikan pada Agustus 2023 dengan menggunakan sistem Grade of Automation 3 atau GoA 3 yang bergerak tanpa masinis.
Proyek besar kedua adalah Tol Sigli-Banda Aceh yang merupakan tol pertama di Provinsi Aceh dengan panjang sejauh 74,1 km. Jalan tol Sigli-Banda Aceh merupakan tol paling barat Indonesia dan bagian dari arus utama atau backbone Jaringan Tol Trans Sumatera – JTTS.
"Dengan selesainya dua proyek tersebut, akan memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kinerja Perusahaan dan arus kas Perseroan," imbuh manajemen ADHI.