Bisnis.com, JAKARTA – Calon emiten jasa telekomunikasi PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk. (INET) berencana melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan membidik dana segar sebesar Rp151,5 miliar
Emiten yang akan menggunakan kode saham INET ini menawarkan ssaham biasa sebanyak 1,5 miliar atau sebesar 20 persen dari jumlah modal di tempatkan dan disetor setelah IPO dengan nominal Rp10 per saham.
Adapun dalam masa bookbuilding, INET menawarkan saham di rentang harga Rp100-Rp101 per saham. Alhasil, dana segar yang diincar adalah sebesar Rp151,5 miliar.
Selain menerbitkan saham, INET juga berencana menerbitkan waran seri I sebanyak 2,1 miliar lembar yang menyertai saham baru atau sebanyak 35 persen dari jumlah modal di tempatkan dan disetor. Waran seri I ini memiliki rasio 5:7 terhadap saham baru, artinya setiap pemegang 5 lembar saham baru berhak memperoleh 7 lembar waran.
Dari penerbitan waran ini, dana yang di harapkan dapat diraup yaitu sebanyak Rp191,1 miliar dengan harga pelaksanaan waran Rp91 per waran.
INET menunjuk Shinhan Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Baca Juga
Adapun dana IPO tersebut sebanyak 90 miliar akan digunakan untuk setoran modal kepada entitas anak PFI yang kemudian akan digunakan Rp60 miliar sebagai capex berupa pengembangan jaringan kabel fiber optik di area Jabodetabek. Sisanya Rp30 miliar akan digunakan untuk opex yaitu pembelian bandwith internet, pembayaran gaji karyawan dan uang jaminan (deposit) sewa Fiber Optic di area Pulau Jawa.
Kemudian sekitar Rp30 miliar akan digunakan INET untuk menyuntik modal entitas anak yaitu DPS untuk capex yang akan digunakan antara lain namun tidak terbatas pada pembelian bandwith internet, biaya pemasaran, pembayaran gaji karyawan dan pembelian persediaan kabel serta material lain guna mendukung kegiatan usaha DPS.
Sisanya akan digunakan INET sebagai opex pada pembelian bandwith internet, biaya pemasaran, pembayaran gaji karyawan dan pembelian persediaan kabel serta material lain guna mendukung kegiatan usaha.
Sementara itu, untuk dana hasil penerbitan waran akan digunakan untuk opex.
Berdasarkan data keuangan dalam prospektus, INET membukukan kenaikan pendapatan bersih sebesar 42,83 persen menjadi Rp6,50 miliar dari Rp4,55 miliar pada kuartal I/2022. Adapun beban pokok juga ikut meningkat 44,50 persen menjadi Rp4,71 miliar.
Adapun laba bersih periode berjalan tercatat sebesar Rp515,06 juta, naik 28,29 persen dari kuartal I/2022 yang tercatat sebesar Rp401,46 juta.
Sementara itu aset INET per Maret 2023 tercatat sebesar Rp71,99 miliar dengan liabilitas sebesar Rp6,27 miliar dan ekuitas sebesar Rp65,71 miliar.
Jadwal rencana IPO INET:
- Masa Penawaran Awal 26 Juni – 5 Juli 2023
- Tanggal Efektif 12 Juli 2023
- Masa Penawaran Umum 13 – 17 Juli 2023
- Tanggal Penjatahan 17 Juli 2023
- Tanggal Distribusi Saham dan Waran Seri I 18 Juli 2023
- Tanggal Pencatatan Saham dan Waran Seri I 20 Juli 2023