Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Melemah ke Rp14.992 Akibat Sabda Bos The Fed

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka melemah ke posisi Rp14.992 seiring adanya potensi kenaikan suku bunga the Fed.
Mata uang dolar di salah satu penukaran uang di Jakarta, Minggu (9/10/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Mata uang dolar di salah satu penukaran uang di Jakarta, Minggu (9/10/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah dibuka melemah ke level Rp14.992 per dolar AS pada perdagangan Jumat (22/6/2023). Pelemahan rupiah terjadi seiring pasar mengantisipasi kenaikan suku bunga the Fed.

Mengutip data Bloomberg, pukul 09.05 WIB, rupiah dibuka melemah 51 poin atau 0,34 persen ke Rp14.992 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS melemah 0,07 persen ke 102,45.

Beberapa mata uang kawasan Asia yang turut melemah bersama rupiah adalah ringgit Malaysia turun 0,40 persen, baht Thailand turun 0,20 persen, dolar Singapura turun 0,16 persen, dolar Taiwan turun 0,12 persen, peso Filipina turun 0,06 persen, dan dolar Hong Kong turun 0,01 persen.

Sementara itu, mata uang Asia yang menguat di hadapan dolar AS adalah yen Jepang naik 0,15 persen, rupee India naik 0,10 persen, dan yuan China naik 0,02 persen.

Analis Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan rupiah bersama nilai tukar lainnya kemungkinan berbalik melemah terhadap dolar AS pada pagi ini. Para pelaku pasar disebut mulai mengantisipasi adanya kenaikan suku bunga acuan pada Juli 2023.

“Survei CME FedWatch Tool memperlihatkan kenaikan probabilitas bahwa suku bunga AS akan naik 25 bp di bulan Juli dari sekitar 74 persen menjadi 76,9 persen,” ujar Ariston dalam riset, Jumat (23/6/2023).

Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan suku bunga AS masih akan di level tinggi dan kemungkinan masih ada dua kenaikan lagi demi menurunkan inflasi AS. Hal ini diutarakan oleh Powell dalam rapat dengar pendapat dengan Kongres AS selama 2 hari.

Selain itu, Powell juga mengatakan the Fed belum melihat adanya pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat. Data perekonomian AS pun tidak sepenuhnya menunjukkan perlambatan dengan data perumahan AS yang dirilis memperlihatkan pertumbuhan.

Sementara dari dalam negeri, dia mengatakan prospek pertumbuhan perekonomian Indonesia dan inflasi yang stabil kemungkinan dapat membantu menahan pelemahan rupiah agar tidak terlalu dalam.

Ariston memproyeksikan rupiah melemah ke arah Rp15.000 dengan potensi support di sekitar Rp14.930.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper