Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produsen Motor Listrik Selis (SLIS) Targetkan Penjualan Rp706,6 Miliar pada 2023

Emiten motor listrik merek Selis, PT Gaya Abadi Sempurna Tbk. (SLIS) menargetkan pertumbuhan penjualan menjadi Rp706,71 miliar pada 2023.
Emiten motor listrik merek Selis, PT Gaya Abadi Sempurna Tbk. (SLIS) menargetkan pertumbuhan penjualan menjadi Rp706,71 miliar pada 2023.
Emiten motor listrik merek Selis, PT Gaya Abadi Sempurna Tbk. (SLIS) menargetkan pertumbuhan penjualan menjadi Rp706,71 miliar pada 2023.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen kendaraan listrik roda dua dan sepeda lipat merek Selis, PT Gaya Abadi Sempurna Tbk. (SLIS) menargetkan pertumbuhan penjualan menjadi Rp706,71 miliar pada 2023.

Target penjualan SLIS senilai Rp706,61 miliar tersebut naik 45 persen seiring dengan potensi peningkatan permintaan kendaraan listrik, dari realisasi penjualan pada 2022 sebesar Rp487,15 miliar.

Wilson Teoh, Direktur Operasional SLIS, menyampaikan pulihnya aktivitas masyarakat pasca pandemi dan kembali fokusnya pemerintah pada komitmen mengejar transisi ke energi bersih dan terbarukan (EBT) serta ekonomi hijau mendorong berbagai kebijakan yang mengarah kepada praktik bisnis yang ramah lingkungan. Hal ini berdampak pada meningkatnya penawaran dan permintaan terhadap kendaraan listrik.

Pada 2022, SLIS membukukan pendapatan Rp487,15 miliar, naik 8,65 persen dari Rp448,36 miliar pada 2021. Kontribusi pendapatan pada tahun lalu berasal dari penjualan komponen elektronik Rp261,79 miliar dan sepeda listrik Rp225,36 miliar.

"Pada 2023, kami menargetkan penjualan tumbuh sekitar 45 persen menjadi Rp706,61 miliar di tengah potensi peningkatan permintaan sepeda dan motor listrik," jelasnya dalam keterangan resmi, Kamis (22/6/2023).

Pertumbuhan penjualan nantinya juga mendorong laju perolehan laba. Pada 2023, SLIS menargetkan laba tahun berjalan Rp64,88 miliar. Sebelumnya pada 2022, SLIS mencatatkan laba bersih Rp42,16 miliar.

Pada kuartal I/2023, SLIS mencatatkan penjualan Rp104,75 miliar, yang berasal dari penjualan komponen elektronik Rp47,89 miliar dan sepeda listrik Rp55,85 miliar. Laba bersih mencapai Rp7,14 miliar per Maret 2023, naik dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp6,83 miliar.

Wilson Teoh mengatakan untuk meningkatkan kinerja, SLIS sudah menyiapkan sejumlah strategi. SLIS akan mematenkan desain khusus dengan menjalin kerja sama, dan terus meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga minimal senilai 60 persen di 2024. Pada 2022-2023, rata-rata TKDN motor listrik SLIS sudah mencapai lebih dari 50 persen.

Pemerintah sebelumnya pada 20 Maret 2023 mengumumkan subsidi motor listrik sebesar Rp7 juta untuk produk dengan TKDN minimal sebesar 40 persen. Per Juni 2023 Selis sudah siap dengan tiga produk motor listriknya untuk menyambut subsidi dari pemerintah, yakni tipe E-Max, Agats, dan GoPlus.

SLIS juga berencana mengakuisisi perusahaan skala kecil untuk mendukung rantai pasok produk perseroan. Manajemen pun menyiapkan rencana investasi di manufaktur baterai listrik guna mendorong keunggulan kompetitif.

Dalam meningkatkan penjualan, SLIS akan berekspansi pusat distribusi (DC) sehingga meningkatkan penjualan langsung ke pelanggan (D2C). Hubungan baik dengan pelanggan juga mendukung layanan purna jual untuk menangani secara cepat masukan maupun aduan konsumen.

Wilson Teoh mengatakan jika saat ini SLIS sedang dalam proses rights issue yang telah diselenggarakan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 5 Januari 2023 yang lalu. Tujuan right issue ini adalah menambah modal kerja anak perusahaan.

Sementara itu, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2022 hari ini, Kamis (22/6/2023), pemegang saham menyetujui 4 agenda, yakni persetujuan laporan tahunan 2022, penetapan penggunaan laba bersih, penunjukkan kantor akuntan publik (KAP) untuk laporan keuangan 2023, dan penetapan gaji serta honorarium untuk direksi dan komisaris.

RUPS menyetujui alokasi laba Rp42,04 miliar sebagai laba ditahan untuk menambah modal perseroan dan modal kerja. Selanjutnya, Rp300 juta untuk akan disisihkan untuk dana cadangan, guna memenuhi ketentuan Pasal 70 juncto Pasal 71 Undang-undang Perseroan Terbatas nomor 40 tahun 2007 dan Pasal 25 Anggaran Dasar Perseroan.

Setelah RUPST, SLIS menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luas Biasa (RUPSLB) dengan agenda Perubahan Anggaran Dasar Perseroan terkait penyesuaian POJK 14/2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper