Bisnis.com, JAKARTA - PT Gaya Abadi Sempurna Tbk. (SLIS) mencetak kenaikan laba bersih kendati mengalami penurunan pendapatan pada kuartal I/2023.
Emiten kendaraan listrik Selis atau SLIS itu mendapatkan laba bersih Rp7,14 miliar naik 4,54 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya Rp6,83 miliar.
Dalam laporan keuangan perseroan, total penjualan SLIS mengalami penurunan 3,28 pesen menjadi Rp104,75 miliar dari posisi tahun sebelumnya Rp108,3 miliar.
Kendati megalami penurunan pendapatan, SLIS dapat menekan harga pokok penjualan sebesar 10,57 persen yoy menjadi Rp82,25 miliar. Selain itu, SLIS juga mengurangi beban penjualan sebesar 21,61 persen yoy menjadi Rp380,78 juta.
Manajemen SLIS juga memperoleh pendapatan lain-lain sebesar Rp1,49 miliar atau berbanding terbalik dibanding kuartal I/2022 yang mencatatkan beban lain-lain Rp268,53 juta.
Sehingga, laba sebelum pajak penghasilan SLIS untuk periode yang berakhir 31 Maret 2023 sebesar Rp9,29 miliar atau menanjak 4,85 persen dibanding periode yang sama di 2022 senilai Rp8,86 miliar.
Baca Juga
Adapun laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di kuartal I/2023 sebesar Rp7,14 miliar atau bertumbuh 4,54 persen yoy.
Per 31 Maret 2023, SLIS mencatatkan jumlah liabilitas sebesar Rp197,85 miliar dari Rp200,23 miliar pada 31 Desember 2022. Sementara itu, total ekuitas hingga akhir kuartal I/2023 tercatat Rp253,27 miliar atau meningkat 3,04 persen dibanding per akhir Desember 2022 yang senilai Rp245,8 miliar.
Sebelumnya, Analis Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora mengatakan Secara teknikal pergerakan SLIS masih melandai. Oleh sebab itu dia menyarankan pelaku pasar bisa menggunakan strategi trading jangka pendek dengan support Rp168 sampai Rp190.
Sementara itu, dia berpendapat SLIS yang mendapatkan subsidi motor listrik menjadi daya tarik untuk masyarakat membeli motor listrik. Hal ini kedepannya berpeluang untuk meningkatkan penjualan perusahaan.
“Dengan subsidi yang diberikan oleh pemerintah tentunya ini membuat daya tarik untuk masyarakat membeli motor listrik untuk menggantikan motor dengan bahan bakar fosil. Namun demikian karena infrastruktur seperti SPKLU belum banyak membuat masyarakat masih wait and see untuk beralih ke motor listrik,” katanya dalam riset Selasa, (2/5/2023).
Adapun SLIS tahun ini menargetkan produksi hingga 40.000 dengan realisasi penjualan penjualan hingga Maret sudah 6.500 untuk sepeda listrik dan 450 untuk motor listrik.