Bisnis.com, JAKARTA — Emiten alat kesehatan PT Jayamas Medica Industri Tbk. (OMED) berencana memajukan tanggal pembayaran dividen tunai tahun buku 2022 sebesar Rp85,8 miliar seiring adanya hari libur Iduladha 1444 Hijriah.
Direktur Utama Jayamas Medica Industri Herlien Sri Ariani memaparkan, sehubungan dengan adanya keputusan bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 624 Tahun 2023, Nomor 2 Tahun 2023, Nomor 2 Tahun 2023 maka pembayaran dividen untuk tahun buku 2022 terjadi penyesuaian tanggal.
"Bahwa terdapat perubahan jadwal pembayaran dividen tunai PT Jayamas Medica lndustri Tbk. (OMED) yang semula Tanggal Pembayaran Dividen Tunai jatuh pada hari Rabu, tanggal 28 Juni 2023, akan berubah menjadi hari Selasa, tanggal 27 Juni 2023," kata Herlien dalam keterangan tertulis dikutip, Rabu (21/6/2023).
Sebagai informasi, dividen tunai OMED untuk tahun buku 2022 sebesar Rp85,8 miliar atau setara dengan Rp3,17 per saham. Dividen tersebut setara dengan 30% dari laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk OMED pada 2022 yang tercatat sebesar Rp285,8 miliar.
“Sisa laba bersih perseroan akan dialokasikan sebagai laba ditahan untuk menambah modal kerja perseroan, serta untuk memperkuat struktur permodalan perseroan,” kata Herlien, Selasa (30/5).
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, OMED mengakumulasi pendapatan sebesar Rp1,73 triliun. Pendapatan itu mencerminkan penurunan sebesar 21,89 persen dibandingkan dengan 2021 sebesar Rp2,22 triliun.
Baca Juga
Turunnya pendapatan OMED diikuti dengan berkurangnya beban pokok penjualan sebesar 10,26 persen year on year (YoY) dari Rp1,32 triliun pada 2021 menjadi Rp1,18 triliun.
Namun koreksi pendapatan yang lebih dalam membuat laba kotor OMED ikut turun sebesar 38,90 persen sebesar 38,90 persen YoY dari Rp904,29 miliar menjadi Rp552,49 miliar.
Sementara itu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk turun 49,21 persen YoY menjadi Rp285,8 miliar dari sebelumnya Rp562,69 miliar.
Dalam laporan public expose, manajemen OMED menargetkan pertumbuhan pendapatan 25%—30% pada 2023 yang bakal didorong oleh kebijakan penggunaan produk dalam negeri.