Bisnis.com, JAKARTA – Pengelola bisnis waralaba minuman Teguk, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk. akan melaksanakan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) sebanyak 1,07 miliar saham dan mengincar dana sebesar Rp120 miliar.
Berdasarkan prospektus, calon emiten yang akan menggunakan kode TGUK ini menawarkan 30 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO atau setara 1,07 miliar saham dengan nilai nominal Rp16 per saham.
TGUK menawarkan saham di rentang Rp105 hingga Rp112 per saham. Alhasil, dana segar yang akan diraup TGUK maksimal Rp120 miliar.
Selain menerbitkan saham, TGUK juga menawarkan waran seri I sebanyak 428,57 juta atau sebanyak 17,14 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Waran seri I ini memiliki rasio 5:1 terhadap saham TGUK.
Harga pelaksanaan waran seri I ini yaitu Rp152 per waran. Maka TGUK berpotensi meraup dana dari waran yaitu Rp65,14 miliar.
Adapun rencana penggunaan dana dari IPO yaitu 60 persen akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure) yaitu pengembangan gerai dan penambahan gerai.
Baca Juga
Sisanya sekitar 40 persen akan digunakan untuk modal kerja (working capital) TGUK. Sedangkan dana yang diperoleh dari hasil pelaksanaan waran Seri I seluruhnya akan digunakan oleh Perseroan sebagai modal kerja Perseroan dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional TGUK.
Pada hajatan IPO ini, TGUK menunjuk Semesta Indovest Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Data laporan keuangan tahunan pengelola Teguk ini menunjukkan peningkatan pendapatan dan laba bersih. Sepanjang 2022, TGUK membukukan peningkatan pendapatan 15,37 persen menjadi Rp128,30 miliar dibanding dengan tahun sebelumnya sebesar Rp111, 21 miliar.
Pendapatan itu tertopang oleh kenaikan penjualan atas segmen minuman sebesar Rp120,34 miliar dan makanan sebesar Rp7,95 miliar.
Sementara itu, beban pokok pendapatan TGUK pada tahun 2022 adalah sebesar Rp50,28 miliar mengalami kenaikan sebesar 1,29 persen dibandingkan dengan beban pokok pendapatan pada 2021 yaitu sebesar Rp49,64 miliar.
Alhasil, laba kotor tercatat sebesar Rp78,02 miliar, mengalami kenaikan sebesar 26,72 persen dibandingkan dengan laba kotor pada 2021 yaitu sebesar Rp61,56 miliar.
Sementara itu laba bersih tercatat sebesar Rp12,64 miliar, mengalami kenaikan sebesar 46,37 persen dibandingkan dengan laba bersih tahun berjalan pada tahun 2021 yaitu sebesar Rp8,63 miliar.
Adapun rencana jadwal IPO TGUK yaitu masa penawaran awal 19 – 23 Juni 2023, perkiraan tanggal efektif 28 Juni 2023, perkiraan masa penawaran umum 3 Juli – 5 Juli 2023, perkiraan tanggal penjatahan 5 Juli 2023, perkiraan tanggal distribusi saham 6 Juli 2023 dan perkiraan tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) 7 Juli 2023.