Bisnis.com, JAKARTA — Mayoritas konstituen dari IDX High Dividend 20 telah memutuskan untuk melakukan pembagian dividen tahun buku 2022. Tebaran dividen tersebut meningkat hingga 72,72 persen secara kumulatif dibandingkan tahun buku 2021.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis sebanyak 17 konstituen telah memutuskan untuk membagikan dividen dengan jumlah secara kumulatif mencapai Rp215,07 triliun. Total dividen tersebut meningkat 72,72 persen dari Rp124,51 triliun.
Beberapa konstituen pun juga membagikan dividen jumbo seperti PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) dengan rasio 100 persen dari laba bersih Rp12,6 triliun. Kemudian PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) membagikan 50 persen atau senilai Rp1,91 triliun.
Selanjutnya terdapat dua emiten perbankan, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan dividen Rp43,5 triliun, dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebesar Rp20,95 triliun.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan jika melihat dividen sebagai fokus utama, maka para konstituen IDX High Dividend 20 menjadi tidak menarik.
Dia lantas menyebut investor harus lebih fokus untuk memperhatikan kinerja fundamental masing-masing emiten. Hal ini agar investor dapat melihat sejauh mana masing-masing saham portofolionya mampu menguat.
Baca Juga
Lebih lanjut, dia mengatakan perbankan menjadi salah satu sektor yang memberikan dividen menarik karena kondisi fundamental yang relatif solid.
“Tentu hal ini juga mendorong mereka untuk memberikan dividen yang menarik bagi investor,” ujar Nico kepada Bisnis, Jumat (16/6/2023).
Situasi the Fed yang diperkirakan menaikkan suku bunga acuannya juga dinilai masih dapat diterima oleh para emiten perbankan. Adanya kenaikan suku bunga akan memberikan tekanan pada biaya pinjaman dan bunga yang lebih tinggi.
Jika the Fed masih tetap dalam sikap hawkish, maka Bank Indonesia (BI) juga akan meningkatkan suku bunga untuk menjaga spread premium antara the Fed dengan BI.
“Namun, dengan penurunan biaya provisi dan customer yang sudah ter-segmented, tentu sejauh ini kinerja kredit perbankan masih terjaga,” katanya.
Beberapa saham yang menurutnya adalah menarik dari sektor perbankan adalah BBCA, BBNI, BBRI, BMRI, dan BNGA. Sementara untuk sektor tambang adalah ADRO, ANTM, PTBA, dan UNTR. Kemudian untuk sektor lainnya adalah AMRT, ASII, HMSP, INDF, dan TLKM.
Dari kinerja saham IDX High Dividend 20 mampu mengungguli kinerja IHSG dengan penguatan 2,99 persen secara YtD. Sementara kinerja IHSG masih mengalami koreksi 2 persen secara YtD.
Secara terpisah, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan secara teknikal kinerja IDX High Dividend 20 menunjukkan indikasi bearish divergence dan volatilitasnya bisa menjadi lebih tinggi dari biasanya.
Selama IDX High Dividend 20 bergerak di atas MA60, maka tren penguatan bisa terus berlanjut.
“Namun, waspadai penembusan ke bawahnya dapat mengindikasikan arah downtrend pada saham-sahamnya,” ujar Ivan kepada Bisnis, Jumat (16/6/2023).