Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erick Thohir Minta Emiten BUMN Setor Dividen Rp53,7 Triliun 2024

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan setoran dividen dari emiten mencapai Rp53,7 triliun dari target dividen senilai Rp80,2 triliun.
Menteri BUMN Erick Thohir./Bisnis-Rika A.
Menteri BUMN Erick Thohir./Bisnis-Rika A.

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan setoran dividen dari emiten mencapai Rp53,7 triliun dari target dividen senilai Rp80,2 triliun yang akan disetor ke negara pada 2024.

Saudara kandung Garibaldi “Boy” Thohir tersebut mengatakan Kementerian BUMN memprediksi setoran dividen dari BUMN yang go public dapat mencapai Rp53,7 triliun, sedangkan dari perusahaan yang masih berstatus private sebesar Rp26,5 triliun.

“Kementerian BUMN paling tidak berusaha menyamakan dividen yang kita berikan [2024] seperti tahun ini [2023] sebenarnya walaupun cukup berat,” ujar Erick dalam rapat kerja Komisi VI DPR, Kamis (15/6/2023).

Erick Thohir menyebut target dividen tersebut terbilang berat lantaran untuk 2023 Kementerian BUMN menargetkan pendapatan dari perusahaan BUMN sebesar Rp3.000 triliun, EBITDA sebesar Rp600 triliun, dan laba bersih sebesar Rp250 triliun.

Ketua Umum PSSI tersebut juga menyinggung mengenai target laba bersih yang turun dari capaian Rp303 triliun pada 2022. Menurutnya, laba Rp303 triliun tersebut hampir sebesar Rp60 triliun merupakan laba PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) yang berbentuk non tunai.

“Kalau ini [Rp250 triliun] benar-benar net income kita bicara cash,” tuturnya.

Demi mencapai target-target tersebut, Erick Thohir menilai Kementerian BUMN tidak bisa hanya bergantung pada Himpunan Bank Milik Negara atau Himbara. Erick Thohir pun mendorong BUMN lainnya untuk bisa memberikan dividen yang baik demi mencapai target tersebut.

Selain itu, Erick Thohir menyebut tantangan ekonomi global juga membayangi target-target yang telah ditetapkan tersebut. Mulai dari turunnya harga komoditas, inflasi pada beberapa negara, hingga gangguan rantai pasokan.

“Kami masih optimistis angka ini walaupun tentu kita bisa liat berjalan 6 bulan ke depan [bahwa] situasi ekonomi global tentu semakin menyulitkan ya,” katanya.

Sebagai informasi, pendapatan dari perusahaan BUMN mencapai Rp701 triliun per Maret 2023. Angka ini naik 18,4 persen dari Rp592 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau secara year-on-year (YoY).

Kemudian dari sisi bottomline, Kementerian BUMN mencatat laba bersih yang diperoleh para perusahaan plat merah mencapai Rp74 triliun per kuartal I/2023. Angka ini berbalik dari rugi sebesar Rp2 triliun pada kuartal I/2022.

Selain itu, kontribusi pajak BUMN juga mencapai Rp278 triliun sepanjang 2022. Jumlah tersebut meningkat 12,77 persen dari Rp246,5 triliun dibandingkan 2021.

Kapitalisasi pasar BUMN juga tercatat mencapai Rp2.201 triliun sepanjang 2022 atau meningkat 10,88 persen dari Rp1.985 triliun dibandingkan 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper