Bisnis.com, JAKARTA — PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) akan membagikan dividen sebesar Rp115,55 miliar untuk tahun buku 2022. Tebaran dividen ini meningkat 16,71 persen dari dividen tahun buku 2021 sebesar Rp99 miliar.
Corporate Secretary Summarecon Agung Jemmy Kusnadi mengatakan dividen yang ditebar mencapai Rp7 per saham atau sebesar total Rp115,55 miliar. Dividen tersebut setara dengan 14,97 persen dari laba tahun berjalan sebesar Rp771,74 miliar.
Kemudian sisa laba tahun berjalan senilai Rp658,27 miliar akan dimasukkan sebagai laba ditahan. “Kita akan membagikan dividen sebesar Rp7 per saham untuk setiap lembar sahamnya atau sebesar total Rp115,55 miliar,” ujar Jemmy dalam paparan publik, Kamis (15/6/2023).
Tanggal cum dividen tunai di pasar reguler dan negosiasi jatuh pada tanggal 23 Juni 2023. Sementara untuk cum dividen tunai di pasar tunai pada 27 Juni 2023.
Berikutnya, untuk ex dividen tunai di pasar reguler dan negosiasi dilakukan pada 26 Juni 2023, sedangkan untuk ex dividen tunai di pasar tunai pada 28 Juni 2023.
Adapun pembayaran dividen tunai akan dilakukan pada tanggal 10 Juli 2023. Summarecon mencatatkan pendapatan bersih senilai Rp5,71 triliun sepanjang 2022. Pendapatan ini naik 2,72 persen dari Rp5,56 triliun pada 2021.
Baca Juga
Secara rinci, pendapatan Summarecon dari pengembang properti sebesar Rp3,52 triliun atau turun 14,92 persen, properti investasi sebesar Rp1,48 triliun atau naik 61,34 persen, dan pendapatan lain-lain sebesar Rp709,82 miliar atau naik 41,38 persen.
Dalam pengembang properti, pendapatan dari pihak ketiga untuk segmen rumah tercatat menurun 35,7 persen menjadi Rp1,74 triliun. Kemudian segmen apartemen menurun 43,32 persen menjadi Rp405,62 miliar, dan perkantoran menurun 33,51 persen menjadi Rp19,89 miliar.
Sementara untuk properti investasi, pendapatan dari pihak ketiga untuk segmen mal dan retail tercatat meningkat 67 persen menjadi Rp1,35 trilun.
Beban pokok penjualan dan beban langsung SMRA turun 8,55 persen menjadi Rp2,71 triliun sepanjang 2022. Adapun angka ini turun dari Rp2,97 triliun dari 2021.
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Summarecon mencapai Rp626,37 miliar. Laba bersih ini meningkat 93,19 persen dibandingkan periode yamg sama 2021 sebesar Rp323,7 miliar.