Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berisiko melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (13/6/2023), seiring dengan antisipasi investor terhadap keputusan kebijakan moneter The Fed yang akan dirilis minggu ini.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan mata uang rupiah dibuka berfluktuatif pada perdagangan Selasa (13/6/2023) dan cenderung melemah terbatas ke level Rp14.840-Rp14.910 per dolar AS.
Pada Senin (12/6/2023), rupiah ditutup melemah 0,15 persen ke Rp14.862,5 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS juga melemah 0,16 persen ke 103,39.
Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia ditutup bervariasi. Yen Jepang turun 0,04 persen, dolar Singapura naik 0,14 persen, dolar Taiwan turun 0,07 persen, won Korea Selatan naik 0,27 persen, dan peso Filipina turun 0,03 persen.
Kemudian rupee India naik 0,03 persen, yuan China melemah 0,14 persen, ringgit Malaysia turun 0,09 persen, dan baht Thailand menguat 0,08 persen.
Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar bergerak stabil pada hari Senin tetapi tetap melemah terhadap beberapa mata uang utama. Hal ini karena trader yang tetap waspada menjelang keputusan kebijakan moneter yang akan dirilis minggu ini oleh beberapa bank sentral, termasuk Federal Reserve.
Baca Juga
Pertemuan kebijakan The Fed, Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank of Japan (BOJ) akan mengatur nada untuk minggu ini, karena pasar mencari petunjuk dari pembuat kebijakan tentang jalur suku bunga di masa depan.
Data inflasi yang akan dirilis pada hari Selasa (13/6/2023) diharapkan menjadi katalis dalam keputusan The Fed, mengingat tujuan utama bank sentral dalam siklus kenaikan suku bunga ini adalah untuk menurunkan inflasi. Inflasi tercatat masih di atas target tahunan The Fed sebesar 2 persen.
Dari dalam negeri, para pengamat meyakini cadangan devisa diperkirakan akan tetap pada tingkat yang memadai untuk menjaga ketahanan dalam menghadapi prospek ekonomi global yang masih dibayangi ketidakpastian. Sedangkan perkiraan untuk cadangan devisa akan mencapai sekitar US$135–US$155 miliar pada akhir tahun 2023, dibandingkan dengan US$137,2 miliar pada tahun 2022.
Cadangan devisa yang kuat berpotensi memberikan dukungan bagi nilai tukar rupiah terhadap dolar di tengah periode tahun politik dan ketidakpastian global yang meningkat. Dengan ketidakpastian global dan tahun politik, nilai tukar rupiah terhadap dolar di akhir tahun 2023 diperkirakan di angka Rp14.900.
Simak pergerakan rupiah hari ini secara live.
Rupiah ditutup turun tipis 0,5 poin menjadi Rp14.863 per dolar AS.
Indeks dolar AS terkoreksi 0,34 persen ke level 103,299.
Pukul 14.15 WIB, rupiah turun 5,5 poin atau 0,04 persen menjadi Rp14.868 per dolar AS.
Indeks dolar AS terkoreksi 0,33 persen ke level 103,307.
Rupiah turun 3,5 poin atau 0,02 persen menjadi Rp14.866 per dolar AS.
Indeks dolar AS turun 0,21 persen ke level 103,436.
Pukul 10.35 WIB, rupiah turun 2,5 poin atau 0,02 persen menjadi Rp14.865 per dolar AS.
Indeks dolar AS terkoreksi 0,19 persen ke level 103,459.
Pekul 09.06 WIB, rupiah turun 12,5 poin atau 0,08 persen menjadi Rp14.875 per dolar AS.
Indeks dolar AS terkoreksi 0,09 persen ke level 103,559.