Bisnis.com, JAKARTA – Softbank perusahaan investasi milik Konglomerat Jepang Masayoshi Son kerap diasosiasikan merugi karena adanya tech winter bagi startup teknologi. Tak ayal, PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) yang menjadi salah satu portofolio menjadi sorotan.
Softbank mencatatkan kerugian hingga 4,3 triliun yen yang jika dirupiahkan lebih dari Rp 400 triliun untuk tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret 2023. Adapun persepsi yang berkembang GOTO menjadi salah satu kontributor dalam kerugian tersebut.
Akan tetapi dalam laporan teranyar yang dipaparkan oleh Chief Financial Officer & Managing Partner at SoftBank Investment Advisers Navneet Govil, perusahaan investasi itu masih mencatatkan keuntungan dari GOTO.
Softbank sendiri memiliki dua investasi SVF yaitu SVF1 dan SVF2. SVF1 merupakan dana investasi kelolaan Softbank yang di dalamnya banyak perusahaan teknologi. Setidaknya ada 20 perusahaan model startup global di dalam portofolionya termasuk Coupang, DiDi, Grab, Doordash dan GOTO.
Softbank melaporkan pada periode tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret 2023 tersebut nilai investasi SVF1 pada perusahaan teknologi dan startup yang menyandang status sebagai perusahaan public mencapai US$25,3 miliar dan masih mencatatkan keuntungan yang belum terealisasi secara kuartalan sebesar US$2,1 miliar.
Dari 20 perusahaan teknologi public yang masuk dalam SVF1, ada 12 investasinya yang mencatatkan keuntungan. Salah satunya adalah GOTO. Mengacu pada dokumen presentasi resmi SVF, nilai investasi pada GOTO per akhir Maret 2023 mencapai USD671 juta dan SVF mencatatkan keuntungan sebelum direalisasikan sebesar USD 151 juta atau naik 22,5 persen dibanding awal tahun 2023.
Baca Juga
Berbanding terbalik dengan GOTO, nilai investasi SVF di Grab justru mengalami kerugian hingga USD147 juta yang menyebabkan total investasinya menjadi USD2,1 miliar untuk periode pelaporan yang sama.
Bila ditelaah, pada kuartal 1 tahun 2023 harga saham GOTO memang mencatatkan apresiasi sebesar 17,2 persen karena naik dari posisi Rp 93 per saham ke Rp 109 per saham. Tren apresiasi saham GOTO juga kontras dengan harga saham Grab yang justru anjlok 13 persen di saat yang sama. Oleh sebab itu wajar jika SVF mencatatkan keuntungan pada GOTO dan kerugian pada Grab.
Sebagai informasi, pada awal tahun 2023 SVF mengempit 8,71 persen saham GOTO melalui SVF GOTO Subco, yang apabila menggunakan harga penutupan kala itu nilai investasinya mencapai Rp 9,6 triliun.
Namun di akhir Maret 2023, kepemilikan saham GOTO oleh Softbank susut menjadi 7,79 persen yang mengindikasikan adanya aksi penjualan saham. Hingga akhir perdagangan kemarin, Senin (12 Juni 2023), harga saham GOTO ditutup di Rp 124 persensaham atau naik 36,3 persen dibandingkan dengan akhir tahun 2022.