Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan investasi milik suami Puan Maharani, Basis Utama Prima atau Basis Investment terpantau mengurangi saham di PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA).
Berdasarkan keterbukaan informasi, Basis Investment mengurangi kepemilikan di saham RAJA pada Mei 2023. Perseroan sebelumnya memiliki 516,56 juta atau setara 12,22 persen saham pada April lalu.
Sementara itu pada Mei kemarin, Basis Investment tercatat mengurangi porsi menjadi 487,99 juta atau setara dengan 11,54 persen. Di sisi lain, PT Sentosa Bersama Mitra terpantau menambah kepemilikan sahamnya.
Perseroan tercatat menambah portofolio pada Mei lalu dari 1,37 miliar saham yang setara 32,62 persen. Kini menjadi 1,43 miliar saham atau setara dengan 33,92 persen. Adapun pada Maret, Sentosa Bersama Mitra juga membeli saham RAJA sebanyak 2.426.000 lembar saham RAJA di harga kisaran Rp860-Rp895 per saham.
Sementara itu, Bank Mandiri baru saja memberikan kucuran kredit sebesar US$16 juta atau setara Rp237,93 miliar dengan kurs Rp14.870. Adapun pinjaman itu diberikan kepada entitas usaha PT Raharja Energi Tanjung Jabung (RETJ).
“RETJ telah menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), dimana RETJ memperoleh fasilitas Kredit dari BMRI dengan total US$ 16.000.000,” sebut manajemen RAJA.
Baca Juga
Manajemen RAJA menyebutkan fasilitas kredit yang diperoleh RETJ dari BMRI akan dipergunakan untuk kebutuhan investasi RETJ.
Di sisi lain, Pengusaha Hapsoro Sukmonohadi atau kerap disapa Happy Hapsoro, melalui perusahaan investasinya memborong saham pengendali emiten kontraktor tambang PT Petrosea Tbk. (PTRO), dari konglomerat Haji Robert.
Happy Hapsoro juga kerap melakukan pembelian saham emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui perusahaan investasinya yakni PT Basis Utama Prima (Basis Investment). Namun, dalam pembelian pengandali saham PTRO, Happy Hapsoro menggunakan PT Sentosa Bersama Mitra.
Saat ini, terdapat enam emiten yang sahamnya dikoleksi Happy Hapsoro, yaitu PT Cakra Buana Resources Energi Tbk. (CBRE), PT Sanurhasta Mitra Tbk. (MINA), PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA), PT Singaraja Putra Tbk. (SINI), PT Fortune Indonesia Tbk. (FORU), dan PT Red Planet Indonesia Tbk. (PSKT).