Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Pandu Sjahrir (TOBA) Bagi Dividen Rp102 Miliar, Catat Jadwalnya

TBS Enerrgi Utama (TOBA) akan membayar dividen Rp102 miliar ke pemegang saham pada 12 Juli 2023.
PT Gojek Indonesia menggandeng PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) membentuk perusahaan patungan atau joint venture (JV) ekosistem motor listrik bertajuk Electrum, Kamis (18/11/2021).
PT Gojek Indonesia menggandeng PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) membentuk perusahaan patungan atau joint venture (JV) ekosistem motor listrik bertajuk Electrum, Kamis (18/11/2021).

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten energi PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) menyetujui pembagian dividen senilai US$6,9 juta atau setara Rp102 miliar, dari laba tahun berjalan 2022 senilai US$93,9 juta. Dividen ini akan dibayar pada 12 Juli 2023 ke pemegang saham.

SVP Corporate Secretary TOBA Nafi Achmad Sentausa mengatakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) TOBA menyetujui pembagian dividen sebesar US$6,9 juta atau setara Rp102,83 miliar (kurs Jisdor Rp14.903 per dolar AS). 

"Per saham US$0,8 sen. Untuk kurs masih akan di tentukan saat eksekusi pembayaran," kata Nafi dalam konferensi pers, di Jakarta pekan lalu.

Nafi melanjutkan pembayaran dividen akan dilakukan maksimal 30 hari setelah pengumuman.

Adapun jadwal pembayaran dividen TOBA dengan cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 16 Juni 2023, dan ex dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 19 Juni 2023. 

Lalu cum dividen di pasar tunai pada 20 Juni 2023, dan ex dividen di pasar tunai pada 21 Juni 2023. Recording date atas pemegang saham yang berhak menerima dividen pada 20 Juni 2023, dan pembayaran dividen tunai akan dilakukan pada 12 Juli 2023. 

Hingga akhir 2022, TOBA mencatat pendapatan senilai US$635,79 juta atau setara dengan Rp9,91 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 37,41 persen dibandingkan dengan pada 2021 senilai US$462,66 juta.  

Pendapatan terbesar TOBA dikontribusi oleh penjualan batu bara ke luar negeri senilai US$568,23 juta, naik 44,13 persen dari tahun sebelumnya hanya US$394,22 juta. Adapun, penjualan batu bara di dalam negeri juga melesat 654,33 persen menjadi US$14,70 juta dari tahun sebelumnya hanya US$1,94 juta.  

TOBA juga mencatatkan pendapatan dari lini usaha lainnya seperti ketenagalistrikan senilai US$47,13 juta, dari penjualan tandan buah segar sawit senilai US$5,64 juta, serya mulai mengantongi pendapatan dari sewa kendaraan listrik senilai US$75.374, yang belum ada di tahun sebelumnya.  

Selain pendapatan yang meningkat, beban pokok pendapatan TOBA juga naik ke US$499,74 juta, naik 29,84 persen dari tahun sebelumnya di US$384,86 juta. Dengan demikian, laba kotor TOBA tercatat sebesar US$136,01 juta atau setara dengan Rp2,12 triliun pada 2022, naik 74,82 persen dari pada 2021 senilai US$77,80 juta.  

Adapun, TOBA membukukan laba bersih senilai US$57,82 juta atau setara dengan Rp901,53 miliar. Jumlah ini naik 20,25 persen dari tahun sebelumnya US$48,08 juta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper