Bisnis.com, JAKARTA - Emiten energi PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) menyetujui pembagian dividen senilai US$6,9 juta atau setara Rp102,8 miliar dari laba tahun berjalan 2022 senilai US$93,9 juta.
SVP Corporate Strategy & Investor Relations TOBA Nafi Achmad Sentausa mengatakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) TOBA menyetujui pembagian dividen sebesar US$6,9 juta atau setara Rp102,83 miliar (kurs Jisdor Rp14.903 per dolar AS).
"Pembagian dividen setara US$0,8 sen per saham. Untuk kurs masih akan di set saat eksekusi pembayaran," kata Nafi, di Jakarta, Kamis (8/6/2023).
Nafi melanjutkan pembayaran dividen akan dilakukan maksimal 30 hari setelah pengumuman.
TOBA mencatat pendapatan senilai US$635,79 juta atau setara dengan Rp9,91 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 37,41 persen dibandingkan dengan pada 2021 senilai US$462,66 juta.
Pendapatan terbesar TOBA masih disumbang oleh penjualan batu bara ke luar negeri senilai US$568,23 juta, naik 44,13 persen dari tahun sebelumnya hanya US$394,22 juta. Adapun, penjualan batu bara di dalam negeri juga melesat 654,33 persen menjadi US$14,70 juta dari tahun sebelumnya hanya US$1,94 juta.
Baca Juga
TOBA juga membukukan pendapatan dari lini usaha lainnya seperti ketenagalistrikan senilai US$47,13 juta, dari penjualan tandan buah segar sawit senilai US$5,64 juta, serta mulai mengantongi pendapatan dari sewa kendaraan listrik senilai US$75.374, yang belum ada di tahun sebelumnya.
Di samping pendapatan yang meningkat, beban pokok pendapatan TOBA juga naik ke US$499,74 juta, naik 29,84 persen dari tahun sebelumnya di US$384,86 juta. Dengan demikian, laba kotor TOBA tercatat sebesar US$136,01 juta atau setara dengan Rp2,12 triliun pada 2022, naik 74,82 persen dari pada 2021 senilai US$77,80 juta.
Adapun, TOBA berhasil membukukan laba bersih senilai US$57,82 juta atau setara dengan Rp901,53 miliar. Jumlah ini naik 20,25 persen dari tahun sebelumnya US$48,08 juta.