Bisnis.com, JAKARTA - Emiten energi PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) berencana melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Penambahan modal bertujuan ekspansi perseroan di sektor bisnis kendaraan listrik.
Perusahaan patungan PT Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA), PT Energi Kreasi Bersama (Electrum), menargetkan pembangunan pabrik motor listrik dapat selesai pada pertengahan 2024.
Electrum berambisi memasok 2 juta unit motor listrik untuk kebutuhan di dalam negeri. Setidaknya sampai 3 tahun mendatang atau 2025, Electrum tercatat menargetkan penjualan hingga 500.000 unit motor listrik.
Manajemen TOBA dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan jumlah saham yang akan diterbitkan dalam rights issue ini sebanyak-banyaknya 1,39 miliar saham, dengan nilai nominal Rp50 per saham.
Saham yang ditawarkan ini merupakan saham baru yang dikeluarkan dari portepel TOBA dan akan memiliki hak yang sama dengan saham-saham TOBA yang lainnya.
TOBA menyampaikan rights issue bertujuan mendukung pengembangan usaha di sektor energi, khususnya di sekor energi baru dan terbarukan serta kendaraan listrik. Rights issue ini juga untuk membiayai investasi TOBA, serta untuk kegiatan TOBA secara umum.
Baca Juga
"Penambahan modal dari rights issue akan memperkuat struktur permodalan TOBA serta mendukung perkembangan dan ekspansi usaha TOBA. Peningkatan modal TOBA dalam jangka panjang diharapkan akan dapat meningkatkan daya saing usaha dan meningkatkan imbal hasil nilai investasi bagi pemegang saham perseroan," tulis manajemen, Selasa (6/6/2023).
TOBA melanjutkan, apabila rights issue dilakukan sebelum Management and Employee Stock Option Program (MESOP), maka penambahan modal dengan rights issue akan meningkatkan modal ditempatkan dan modal disetor penuh sekitar 17,3 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh saat ini.
Sementara itu, apabila rights issue dilakukan setelah TOBA melakukan MESOP, maka modal TOBA akan meningkat sebanyak-banyaknya 21,1 persen jumlah saham.
Bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan rights issue akan terkena dilusi kepemilikan maksimum sebesar 17,4 persen dari persentase kepemilikan saham TOBA yang dilakukan setelah MESOP. Apabila tanpa MESOP, maka kepemilikan pemegang saham akan terdilusi sebesar 14,8 persen.
Adapun TOBA akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 161,36 juta saham dalam program MESOP dengan nilai nominal masing-masing saham Rp50 per saham, yang merupakan 2 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam TOBA.
TOBA akan meminta persetujuan pelaksanaan rights issue dan MESOP pada RUPSLB tanggal 8 Juni 2023.