Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nasib Utang Wijaya Karya (WIKA) Segera Ditentukan Juni 2023

Wijaya Karya (WIKA) menargetkan persetujuan standstill atas utang perseroan bisa diraih pada semester I/2023.
Karyawati beraktivitas di depan logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) di Jakarta, Senin (11/7/2022). Bisnis/Abdurachman
Karyawati beraktivitas di depan logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) di Jakarta, Senin (11/7/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten BUMN karya PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) menargetkan agar persetujuan standstill atau pengajuan penundaan pembayaran utang perbankan dapat dilakukan pada semester I/2023.

Corporate Secretary WIKA Mahendra Vijaya menyebut selain persetujuan standstill, emiten konstruksi plat merah tersebut menargetkan perjanjian restrukturisasi atau master restructuring agreement (MRA) dapat disepakati pada semester I/2023.

“WIKA sedang melakukan pengajuan persetujuan standstill kepada Lembaga Keuangan yang menjadi lenders WIKA, di mana progress hingga saat ini sekitar 75 persen dari total loan yang diajukan WIKA telah disetujui dan efektif,” ujar Mahendra dalam keterbukaan informasi dikutip Rabu (7/6/2023).

Dia menyebut WIKA optimistis pengajuan standstill dapat disepakati secara keseluruhan. Adapun, pengajuan standstill tersebut hanya berlaku bagi WIKA selaku induk, sedangkan entitas anak tidak mengajukan standstill lantaran masih memiliki kemampuan yang baik, dan menghasilkan nilai tambah yang baik.

Selain itu, untuk utang obligasi WIKA telah membayarkan kupon Obligasi dan Sukuk Mudharabah I Tahap 2 Tahun 2021 sebesar Rp69,60 Miliar. Pembayaran dilakukan tepat waktu, yakni pada 31 Mei 2023 kepada KSEI selaku agen pembayaran.

Dalam upaya memperbaiki arus kas, ke depannya WIKA akan mempercepat penagihan dari proyek. WIKA juga berupaya untuk menjaga proses bisnis semakin efektif dan efisien demi memperbaiki kondisi keuangan.

WIKA juga memilih untuk fokus memperbanyak proyek yang mayoritas pemiliknya adalah pemerintah dan grup BUMN yang pembayarannya dilakukan secara bulanan disertai uang muka.

Hal ini tercermin dari raihan kontrak baru WIKA sebesar Rp33,36 triliun sampai dengan 31 Desember 2022. Total order book juga mencapai Rp75,22 Triliun dengan 62,3 persen didominasi oleh proyek-proyek dari pemerintah dan grup BUMN.

“WIKA akan fokus mengerjakan proyek-proyek dengan pola serupa untuk mempercepat perputaran modal kerja dan memperkuat arus kas,” jelasnya.

Beberapa proses bisnis yang disiapkan adalah mendorong penggunaan teknologi digital pada operasi dan pengelolaan seperti perluasan lingkup pemanfaatan teknologi Building Information Modeling (BIM), sistem pengadaan tersentralisasi dengan e-Proc, dan Enterprise Resource Planning (ERP) berbasis platform SAP.

“Upaya efisiensi dan digitalisasi yang telah dilakukan WIKA hingga 2022 berhasil menurunkan biaya usaha sebesar 22 persen dibandingkan tahun 2019,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper