Bisnis.com, JAKARTA - PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) atau memutuskan untuk membagikan dividen Rp1,06 triliun untuk tahun buku 2022 dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini, Selasa (6/6/2023).
Direktur Utama sekaligus Corporate Secretary SMAR Jimmy Pramono mengatakan bahwa pemegang saham Perseroan menyetujui untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp570 per saham atau sejumlah Rp1,64 triliun.
Jumlah tersebut berkisar 30 persen dari laba bersih Perseroan pada tahun buku 2022. "Setelah memperhitungkan dividen interim sebesar Rp200 per saham yang telah dibayarkan pada 24 Agustus 2022, maka sisa dividen final yang akan dibayarkan adalah sebesar Rp 370 per saham atau sejumlah Rp1,06 triliun," jelasnya dalam keterangan resmi, Selasa (6/6/2023).
Dalam RUPST pemegang saham SMAR juga menyetujui dan mensahkan Laporan Tahunan Perseroan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022.
Tahun lalu, SMAR mencapai rekor kinerja keuangan cemerlang dengan penjualan bersih Perseroan tumbuh signifikan sebesar 32 persen mencapai lebih dari Rp75 triliun. "Pencapaian rekor kinerja keuangan tahun 2022 didukung menguatnya harga pasar minyak kelapa sawit diiringi peningkatan volume penjualan produk kelapa sawit," ungkap Jimmy.
Selain itu, strategi Perseroan yang fokus pada produksi dan penjualan produk bernilai tambah tinggi mendukung pencapaian Ebitda sebesar Rp9,53 triliun, atau naik 56 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun, dengan pertumbuhan pendapatan tersebut, Perseroan juga membukukan laba bersih sebesar Rp5,50 triliun, atau melesat 95 persen dari capaian pada 2021.
Baca Juga
"Kami bersyukur bahwa tahun 2022 menjadi tahun dengan kinerja yang memuaskan SMAR di tengah kondisi pasar yang bergejolak," imbuhnya.
Pada akhir perdagangan Selasa (6/6/2023), saham SMAR terpantau parkir di zona hijau, naik 1,47 persen atau 70 poin ke Rp4.840 per saham. Menilik kinerja sahamnya, sepanjang 2023 berjalan (year to date/ytd), harga sahamnya turun 2,22 persen, dan dalam setahun masih mencatat penurunan 0,62 persen.