Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen komponen otomotif PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO), anak usaha PT Astra International Tbk. (ASII) menyebutkan bahwa permintaan masyarakat terhadap kendaraan listrik (electric vehicle/EV) masih relatif rendah. Namun perseroan tetap menyiapkan sejumlah strategi untuk menyambut tren kendaraan listrik di masa depan.
"Hingga saat ini demand masyarakat terhadap EV masih relatif kecil. Hal ini terlihat dari jumlah penjualan EV di tahun 2022 hingga April 2023 masih di kisaran 0-1 persen dari total penjualan mobil di Indonesia, meski pemerintah sudah memberikan program insentif," ujar Direktur AUTO Wanny Wijaya kepada Bisnis dikutip Minggu, (4/6/2023).
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil listrik murni (BEV) hanya mampu mencapai 1.285 unit pada April 2023. Padahal mobil listrik BEV telah diberi relaksasi insentif PPN-DTP sebanyak 10 persen dari pemerintah.
Sementara itu, penjualan mobil listrik hibrida atau Hybrid Electric Vehicle (HEV) di Indonesia pada April 2023 mencapai 2.265 unit atau naik 63 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Lebih lanjut Wanny mengatakan, Astra Otoparts memiliki strategi untuk menjajaki peluang bisnis di segmen kendaraan listrik, salah satunya dengan menyediakan fasilitas infrastruktur pengisian daya mobil listrik melalui Astra Otopower.
"Saat ini kami sudah turut menunjang infrastruktur EV melalui fasilitas pengisian daya Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai [KBLBB] roda empat Astra Otopower, sambil terus memantau perkembangan terkait EV, baik itu demand, infrastruktur, dan insentif-insentif yang diberikan oleh pemerintah," tuturnya.
Baca Juga
Perseroan, lanjutnya, masih akan terus menambah outlet untuk mendukung pengembangan kendaraan listrik. Oleh karena itu, Astra Otoparts menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp500 miliar tahun ini.
"Tahun ini kami menganggarkan capex Rp500 miliar untuk capex rutin yang menunjang produktivitas perseroan. Pada kuartal I/2023, sekitar Rp133 miliar telah dipergunakan untuk menunjang produktivitas tersebut," katanya.
Adapun, terkait target pertumbuhan pendapatan dan laba yang dibidik perseroan tahun ini, AUTO tidak menjelaskan dengan detail. Perseroan hanya menyebut target akan mengacu pada target asosiasi seperti Gaikindo dan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI).
Sebagai informasi, Gaikindo mematok target penjualan mobil Indonesia mencapai 975 ribu unit pada 2023. Sedangkan target penjualan sepeda motor AISI tahun ini sebanyak 5,8 juta unit.
"Target kinerja bisnis manufaktur kami tahun ini masih akan mengacu pada target asosiasi, baik Gaikindo maupun AISI. Sedangkan untuk bisnis trading juga masih akan mengacu pada pertumbuhan Produk Domestik Bruto [PDB] Indonesia dan unit in operation," pungkas Wanny.