Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan 2022 Naik, Laba Astra Otoparts (AUTO) Melesat 116 Persen

Emiten suku cadang Grup Astra, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO), mencatatkan pertumbuhan kinerja pada 2022.
Emiten suku cadang Grup Astra, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO), mencatatkan pertumbuhan kinerja pada 2022. /Bisnis-Dedi Gunawan
Emiten suku cadang Grup Astra, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO), mencatatkan pertumbuhan kinerja pada 2022. /Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten suku cadang Grup Astra, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO), membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sepanjang 2022. Kenaikan kinerja terlihat pada seluruh segmen usaha AUTO.

AUTO tercatat mengakumulasi pendapatan sebesar Rp18,57 triliun, tumbuh 22,62 persen dibandingkan dengan pendapatan pada 2021 sebesar Rp15,15 triliun.

Pendapatan dari pihak ketiga yang mencakup penjualan lokal dan ekspor naik 21,64 persen menjadi Rp12,01 triliun. Sementara itu, pendapatan dari pihak berelasi tumbuh 24,46 persen secara tahunan menjadi Rp6,56 triliun dengan kontribusi dari PT Astra Honda Motor sebesar Rp3,70 triliun dan PT Astra Daihatsu Motor sebesar Rp1,68 triliun.

Pertumbuhan pendapatan itu diikuti dengan kenaikan pada beban pokok pendapatan sebesar 19,55 persen secara year on year (YOY), dari Rp13,29 triliun pada 2021 menjadi Rp15,89 triliun sepanjang 2022.

Kendati demikian, laba kotor AUTO tetap tumbuh hingga 44,53 persen YoY menjadi Rp2,68 triliun, dibandingkan dengan 2021 di angka Rp1,86 triliun.

Pertumbuhan aktivitas penjualan AUTO turut mengerek sejumlah pos beban seperti beban penjualan yang naik menjadi Rp893,73 miliar dan beban pajak penghasilan menjadi Rp256,62 miliar. Namun laba tahun berjalan AUTO tercatat melesat hingga 132,19 persen secara tahunan sehingga menjadi Rp1,47 triliun, dari Rp634,93 miliar pada 2021.

Adapun laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melesat 116,99 persen dari Rp611,34 miliar pada 2021 menjadi Rp1,32 triliun pada 2022.

AUTO juga mencatatkan pertumbuhan aset dari Rp16,94 triliun pada akhir tahun lalu menjadi Rp18,52 triliun pada Desember 2022. Pertumbuhan terutama karena naiknya kas dan setara kas, piutang usaha, serta persediaan perseroan.

Di sisi lain, jumlah liabilitas juga turut meningkat dari Rp5,10 triliun menjadi Rp5,46 triliun. Hal ini seiring pertumbuhan utang usaha, liabilitas akrual dan provisi, dan liabilitas jangka panjang.

Adapun, posisi ekuitas tumbuh dari Rp11,84 triliun menjadi Rp13,05 triliun pada pengujung 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper