Telkom Guyur Dividen Rp16,6 Triliun

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menebar dividen sebesar Rp16,6 triliun, atau 80% dari perolehan laba bersih 2022.
Foto: (Kiri-kanan) Direktur Network & IT Solution Herlan Wijanarko, Direktur Digital Business Muhamad Fajrin Rasyid, Direktur Enterprise & Business Service FM Venusiana R, Direktur UtamaRiriek Adriansyah, Direktur Strategy Portfolio Budi Setyawan Wijaya, Direktur Wholesale & International Service Bogi Witjaksono, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Heri Supriadi, Direktur Human Capital Management Afriwandi berfoto bersama usai penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 202
Foto: (Kiri-kanan) Direktur Network & IT Solution Herlan Wijanarko, Direktur Digital Business Muhamad Fajrin Rasyid, Direktur Enterprise & Business Service FM Venusiana R, Direktur UtamaRiriek Adriansyah, Direktur Strategy Portfolio Budi Setyawan Wijaya, Direktur Wholesale & International Service Bogi Witjaksono, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Heri Supriadi, Direktur Human Capital Management Afriwandi berfoto bersama usai penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 202

Bisnis.com, JAKARTA – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menebar dividen sebesar Rp16,6 triliun, atau 80% dari perolehan laba bersih 2022. Sisa laba sebesar Rp4,2 triliun dialokasikan sebagai laba yang ditahan.

Pemberian dividen kepada para pemegang saham itu disetujui dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), Selasa (30/5/2023). Pembagian dividen Telkom ini naik 11,7% jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Telkom membagikan dividen Rp167,6 per lembar saham yang dibayarkan paling lambat pada 5 Juli 2023. Pemegang saham yang dimaksudkan ialah mereka yang tercatat dalam daftar pemegang saham pada penutupan perdagangan 13 Juni 2023.

Sepanjang 2022, Telkom membukukan pendapatan konsolidasian sebesar Rp147,31 triliun atau tumbuh sebesar 2,9% dibanding periode yang sama tahun lalu. EBITDA perseroan tercatat sebesar Rp78,99 triliun, tumbuh 4,3% (YoY) dengan laba bersih operasi Rp25,86 triliun atau tumbuh 7,7% (YoY).

Dalam RUPS ini, Telkom mendapat persetujuan pemegang saham independen atas aksi korporasi pemisahan segmen usaha (spin-off) IndiHome ke Telkomsel. Aksi korporasi yang tergolong sebagai transaksi afiliasi sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No.42/2020 ini memerlukan persetujuan pemegang saham independen.

Pemisahan IndiHome dalam rangka implementasi Fixed Mobile Convergence (FMC) merupakan bagian dari strategi utama perusahaan “Five Bold Moves” yang strategis bagi Telkom dalam mendukung terciptanya inklusi digital melalui peningkatan keandalan konektivitas yang lebih luas dan merata bagi masyarakat.

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan Telkom berterima kasih kepada pemangku kepentingan atas dukungan sehingga perseroan bisa mencapai kinerja terbaik dan dapat melakukan transformasi.

“Persetujuan atas implementasi FMC menjadi penting dalam langkah transformasi perseroan untuk menciptakan nilai yang optimal baik bagi perusahaan, pelanggan, masyarakat, pemegang saham dan pemerintah. Selain itu, integrasi ini sejalan dengan fokus Telkom untuk menjadi pemain dan pemimpin di pasar bisnis B2B,” katanya.

Sinergi antara IndiHome dan Telkomsel yang merupakan pemimpin pasar bisnis broadband diharapkan akan memudahkan masyarakat dalam mengakses beragam layanan digital. Telkomsel akan memiliki mesin pertumbuhan baru yang akan memperkuat kinerja perusahaan ke depan.                 

Dari sisi bisnis, integrasi layanan broadband ini diharapkan dapat menjadikan belanja modal Telkom lebih efisien dan mampu menciptakan nilai yang optimal bagi seluruh pemangku kepentingan.

Sejalan dengan arahan Menteri BUMN, ke depannya Telkomsel akan fokus menjalankan segmen bisnis Business to Customer (B2C), sementara Telkom fokus pada segmen Business to Business (B2B).

Potensi pasar yang besar dan masih banyak perusahaan maupun instansi yang memerlukan dukungan digitalisasi menjadi peluang bagi Telkom untuk menjadi pemain besar di segmen bisnis B2B.

Dengan diperolehnya persetujuan pemegang saham independen, maka proses integrasi IndiHome ke Telkomsel diharapkan selesai pada awal kuartal ketiga 2023.

RUPST juga menyetujui perubahan susunan pengurus Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perseroan. Perubahan susunan perseroan diharapkan dapat berkontribusi pada meningkatnya kinerja perseroan serta menyukseskan langkah transformasi yang tengah dilakukan Telkom.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper