Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kertas Grup Sinarmas PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) menjadi salah satu pemenang dalam hajatan Bisnis Indonesia Award (BIA) 2023 yang digelar hari ini, Rabu (31/5/2023).
INKP menjadi pemenang dalam kategori emiten perhutanan dan kertas mengungguli PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM), PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk. (IFII) dan PT Pinago Utama Tbk. (PNGO).
Emiten kertas milik konglomerat mendiang Eka Tjipta tersebut sedang dalam ambisi membangun pabrik dengan nilai investasi jumbo sebesar US$3,63 miliar atau setara dengan Rp57,14 triliun. Dana tersebut 40 persen berasal dari belanja modal yang disiapkan INKP sebesar US$1 miliar atau setara Rp14,81 triliun (kurs jisdor Rp14.810).
Rencana salah satu upaya penggalangan dana untuk ekspansi adalah melalui penerbitan obligasi.
Pembangunan pabrik baru tersebut berlandaskan keyakinan permintaan kertas ekspor maupun dalam negeri akan meningkat.
Sepanjang kuartal I/2023, INKP membukukan peningkatan penjualan bersih namun mengalami penurunan laba bersih.
Baca Juga
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di laman Bursa Efek Indonesia, INKP membukukan pendapatan sebesar US$1,05 miliar atau setara dengan Rp15,81 triliun (kurs jisdor 31 Maret 2023 Rp14.977).
Pendapatan tersebut naik 6,07 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$995,71 juta. Selain itu, beban pokok penjualan juga meningkat menjadi US$655,92 juta atau setara Rp9,82 triliun. Angka itu naik tipis dibandingkan kuartal I/2022 yang tercatat sebesar US$630,79 juta.
Meski mengalami peningkatan penjualan, INKP membukukan penurunan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar US$133,24 juta atau setara Rp1,99 triliun turun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$176,45 juta.
Di sisi lain, per Maret 2023, jumlah liabilitas INKP turun dibandingkan dengan akhir Desember 2022 yang tercatat sebesar US$3,99 miliar dengan rincian liabilitas jangka panjang sebesar US$1,81 miliar dan liabilitas jangka pendek sebesar US$2,18 miliar.
Sementara itu ekuitas tercatat sebesar US$5,73 miliar dan aset sebesar US$9,73 miliar.