Bisnis.com, JAKARTA — PT Mark Dynamics Indonesia Tbk. (MARK) akan membagikan dividen sejumlah Rp35 per saham untuk tahun buku 2022. Adapun tebaran dividen ini turun 30 persen dari Rp50 untuk tahun buku 2021.
Presiden Direktur MARK Ridwan Goh mengatakan Dewan Komisaris dan Direksi telah menyetujui pembagian dividen Rp35 per saham. Adapun total yang dibagikan mencapai Rp133 miliar dengan mengacu pada 3,8 miliar (3.800.000.310) saham yang beredar.
Keputusan dibuat dalam penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diadakan 30 Mei 2023.
“MARK meyakini dividen merupakan mekanisme penting, tidak hanya sebagai bentuk apresiasi bagi para pemegang saham. Namun juga untuk meningkatkan nilai MARK bagi pemegang saham,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Jika merujuk pada total dividen sebesar Rp108,57 juta tersebut, maka rasio pembayaran dividen tersebut setara 54,73 persen dari laba bersih Rp243 miliar.
Yuriani mengatakan MARK secara konsisten membagikan dividen kepada para pemegang saham. Dalam 5 tahun terakhir MARK membayar dividen kumulatif sebesar Rp444,6 miliar.
Baca Juga
Dividen kumulatif tersebut lebih besar dibandingkan nilai valuasi MARK ketika IPO, yakni Rp150 miliar pada 2017. Dia bahkan menyebut valuasi MARK telah meningkat 1.496 persen sejak resmi melantai di Bursa Efek Indonesia.
“Belum genap enam tahun setelah pertama kali melantai di bursa saat ini nilai valuasi perusahaan sudah meningkat 1.496 persen,” katanya.
MARK membukukan laba bersih yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk MARK tahun 2022 sebesar Rp243 miliar. Sementara penjualan MARK tercatat sebesar Rp823 miliar.
Kontribusi hasil penjualan ekspor cetakan sarung tangan MARK didominasi ke negara Malaysia sebanyak 55 persen dari total penjualan, diikuti oleh Thailand, Vietnam, China, dan beberapa negara lainya termasuk pula Amerika Serikat.
MARK berencana meluaskan jangkauan distribusi penjualan cetakan sarung tangan ke negara-negara lain yaitu India dan Sri Lanka dan juga memperbanyak penjualan di China seiring dengan berkembanganya pabrik-pabrik sarung tangan baru di negara tersebut.
Hingga akhir tahun 2022, total aset MARK tercatat Rp 1 triliun, dan memiliki total liabilitas sebesar Rp162 miliar serta total ekuitas sebesar Rp844 miliar.