Bisnis.com, JAKARTA — Investor kawakan Lo Kheng Hong mendapat cuan atau capital gain hingga 52,38 persen dari saham PT Intiland Development Tbk. (DILD) sejak pertama kali membeli saham emiten properti tersebut pada 10 Agustus 2022.
Berdasarkan surat laporan pembelian saham DILD yang diakses melalui keterbukaan informasi, Lo Kheng Hong melaporkan pembelian 453,1 juta (453.100.000) saham dengan harga rata-rata Rp147. Alhasil dana yang digelontorkan Lo Kheng Hong kala itu sekitar Rp66,6 miliar.
Adapun saham DILD terkoreksi hingga menyentuh auto rejection bawah (ARB) 6,67 persen atau turun 16 poin ke level Rp224 pada Selasa (30/5/2023). Saham DILD sudah menyentuh ARB dalam dua hari beruntun seiring terkoreksinya 6,98 persen ke level Rp240 pada perdagangan kemarin.
Jika mengacu pada harga penutupan hari ini, maka capital gain atau cuan yang diperoleh Lo Kheng Hong diperkirakan mencapai Rp34,88 miliar. Keuntungan Lo Kheng Hong tersebut diperhitungkan berdasarkan kepemilikan sahamnya sebanyak 453,1 juta saham.
Pada tanggal 12 Agustus 2022, kepemilikan Lo Kheng Hong atas saham DILD mencapai 651,41 juta lembar atau setara dengan 6,28 persen dari total saham DILD yang beredar.
Kemudian Lo Kheng Hong memborong lagi 35 juta lembar saham DILD pada 27 Februari 2023. Alhasil, kepemilikannya naik menjadi 686,41 juta lembar atau setara dengan 6,62 persen.
Baca Juga
Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio mengatakan kenaikan harga saham DILD tak lepas dari kinerja positif khususnya pada kuartal I/2023. Selain itu, keuangan DILD juga dinilai solid dengan adanya nilai persediaan Rp2,5 triliun ditambah tanah yang belum dikembangkan Rp3,9 triliun.
Namun, DILD tercatat memiliki utang yang cukup besar dengan utang bank pada liabilitas mencapai Rp96 miliar per kuartal I/2023. Adapun beban tersebut akan ditekan dengan menjual aset non-inti.
“Manajemen pun menyampaikan bahwa perusahaan tetap berupaya menekan hutangnya, salah satu cara dengan menggandeng partner dalam pengadaan proyek juga menjual aset non-inti,” ujar Frankie kepada Bisnis, Selasa (30/5/2023).
DILD juga diterpa sentimen positif dengan terjaganya suku bunga bank baik secara domestik maupun luar negeri seperti suku bunga The Fed. hal ini menjadi salah satu yang menopang minat masyarakat untuk melirik sektor properti.
Adanya pemulihan perekonomian seiring meningkatnya daya beli masyarakat juga menjadi momentum bagi emiten properti untuk meningkatkan penjualan. Terlebih lagi DILD memasang target marketing sales atau penjualan pemasaran Rp2,4 triliun untuk 2023.
“Rekomendasi saham DILD target di level resisten Rp320, tetapi untuk investor mungkin harus mewaspadai aksi profit taking dalam jangka pendek ini, karena saham DILD dalam 1 bulan ini sudah mengalami kenaikan hampir 50 persen,” jelasnya.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2023, DILD mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,54 triliun hingga tiga bulan pertama 2023. Pendapatan ini naik 174,33 persen dari Rp562,47 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year-on-year (YoY).
Manajemen DILD mengatakan meningkatnya pendapatan disokong oleh pengakuan pendapatan dari 57 Promenade dan penyerahan unit rumah Graha Natura dan gudang unit di Aeropolis Technopark.
“Terdapat pengakuan pendapatan yang substansial pada kuartal I/2023 dari 57 Promenade yang mulai diserahkan kepada pembeli sejak penyelesaian proyek pada September 2022,” tulis manajemen dalam situs resmi dikutip Selasa (2/5/2023).
DILD mampu membalikkan rugi menjadi laba bersih sebesar Rp30,38 miliar per kuartal I/2023. DILD sebelumnya mencatatkan rugi Rp72,7 miliar pada periode yang sama tahun lalu.