Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. (BEST) mampu membalikkan rugi menjadi laba sebesar Rp33,74 miliar sepanjang 2022. Hal ini terjadi seiring dengan naiknya pendapatan hingga 136,18 persen.
Manajemen BEST mengatakan perseroan membukukan prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp526 miliar sepanjang 2022. Marketing sales tersebut terdiri dari 16 hektare lahan industri untuk sektor otomotif, F&B, pergudangan, dan industri lainnya.
Selain itu, meningkatnya pendapatan juga ditopang oleh recurring income atau pendapatan berulang dari biaya maintenance, service charge, air dan sewa.
“Terdapat peningkatan kinerja pendapatan berulang dari jasa estate management,” tulis manajemen dalam investor highlight dikutip Senin (3/4/2023).
Adapun BEST menargetkan marketing sales sebesar Rp651 miliar pada 2023. BEST akan fokus pada pengembangan Befa Digital Town untuk memperoleh permintaan yang meningkat dari sektor teknologi.
Selain itu, BEST juga akan menangkap ekspansi dari existing tenant atau penyewa yang ada, serta menangkap permintaan dari industri yang resilient.
Baca Juga
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, BEST mencatatkan pendapatan senilai Rp542,83 miliar sepanjang 2022. Pendapatan ini naik 136,18 persen dari Rp229,83 miliar secara year-on-year (YoY.
Secara perinci, pendapatan dari segmen tanah mencapai Rp374,92 milair atau naik 372,66 persen, hotel mencapai Rp7,68 miliar atau naik 35,88 persen, dan lain-lain mencapai Rp36,74 miliar atau naik 25,13 persen.
Selain itu, pendapatan dari biaya maintenance, service charge, air dan sewa mencapai Rp123,46 miliar atau naik 6,46 persen.
Beban pokok pendapatan BEST tercatat mencapai Rp224,35 miliar sepanjang 2022. Jumlah tersebut meningkat 100,85 dari Rp111,68 miliar secara YoY.
BEST mencatatkan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp33,74 miliar. Adapun BEST mampu membalikkan rugi Rp71,05 miliar menjadi laba.
Hingga akhir Desember 2022, BEST mencatatkan jumlah aset senilai Rp6,07 triliun. Aset BEST tercatat meningkat dari Rp6,04 triliun dibandingkan akhir Desember 2021.
Jumlah liabilitas BEST mencapai Rp1,74 triliun per 31 Desember 2022. Jumlah ini turun dari Rp1,75 triliun per 31 Desember 2021.
Sementara itu, jumlah ekuitas BEST mencapai Rp4,32 triliun hingga akhir 2022. Naik dari Rp4,29 triliun pada akhir 2021.
Kemudian untuk kas dan setara kas akhir tahun terjadi penurunan 2,45 persen dari Rp560,14 miliar menjadi Rp546,4 miliar.