Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menggandeng raksasa kendaraan listrik asal China, BYD Co Ltd. untuk menjajaki peluang investasi di Indonesia. Kerja sama tersebut ditandai oleh penandatanganan nota kesepahaman pada Kamis, (25/5/2023) di Shenzen, Tiongkok.
"Kami ingin mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia sehingga dapat menjadi pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara, dan kami mengapresiasi inisiatif BYD untuk menjajaki peluang ini lebih lanjut," ujar Luhut dalam keterangan resmi dikutip Senin, (29/5/2023).
Tentu saja, kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan BYD tersebut dapat menjadi peluang emas untuk PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) di bidang kendaraan listrik.
Pasalnya, VKTR telah menjalin kerja sama dengan BYD sejak 2018 silam, dengan mengimpor bus listrik secara utuh (completely built up/CBU) untuk digunakan sebagai armada transportasi TransJakarta.
Sejauh ini, TransJakarta telah mengoperasikan sejumlah 52 bus listrik dengan merek BYD yang seluruh unitnya dipasok oleh VKTR. Ke depan, VKTR membidik untuk mulai merakit secara lokal (completely knock down/CKD) bus listrik BYD tersebut.
"Saat ini kami mendatangkan bus tipe K-9 secara CBU langsung dari pabrik BYD di Shenzhen, Cina. Tahap selanjutnya, kami mulai merintis proses pembangunan fasilitas perakitan di Indonesia dengan mitra perusahaan perakitan lokal yang berpengalaman di bidangnya," ujar CEO VKTR Gilarsi W. Setijono dalam keterangannya dikutip Senin, (29/5/2023).
Baca Juga
Dia mengatakan, kebutuhan bus listrik untuk TransJakarta mencapai lebih dari 10.000 unit hingga 2030 mendatang. Selain bus listrik, VKTR juga akan merambah bisnis truk listrik atau EV Truck dengan potensi pasar yang diproyeksikan akan terus bertumbuh.
Menurutnya, penjualan truk listrik perseroan akan dipasarkan secara B2B atau business to business dengan berbagai perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan, perkebunan sawit, dan lain-lain.
"Data kami menunjukkan bahwa pada 2023 ini pasar EV truck diperkirakan melebihi 111.000 unit per tahun. Tren pertumbuhan di sektor tambang, sawit dan lain sebagainya terus menguat dibanding 2022. Indikator pertumbuhan juga terlihat di sektor logistik. Dengan banyaknya sektor yang mulai bergeliat, maka penjualan kendaraan niaga pun diperkirakan bakal sejalan," jelasnya.
Sejauh ini, VKTR telah mulai menggunakan fasilitas KBLBB untuk unit bus di Tri Sakti, Jawa Tengah, dengan kapasitas perakitan 500 unit per tahun dan potensi peningkatan kapasitas hingga lebih dari 3.000 unit per tahun.
Sebagaimana diketahui, VKTR bakal segera menggelar Initial Public Offering (IPO) dalam waktu dekat. Perseroan melaksanakan penawaran awal pada tanggal 26-31 Mei 2023 sebelum mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 16 Juni 2023.
VKTR atau Vektor akan melepas 8,75 miliar saham baru dengan nominal Rp10 per saham. Jumlah saham ini mewakili 20 persen saham dari modal dan ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
VKTR berencana menawarkan saham di rentang Rp100—Rp130 per saham. Dengan demikian, total dana yang diincar menembus Rp1,13 triliun.