Bisnis.com, JAKARTA — Emiten BUMN karya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) belum merealisasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) per kuartal I/2023. WIKA tengah fokus mengerjakan proyek yang ada dalam pesanan.
Corporate Secretary WIKA Mahendra Vijaya mengatakan emiten plat merah tersebut belum merealisasikan belanja modal hingga kuartal I/2023. Dia pun enggan menyebutkan berapa capex yang disiapkan oleh WIKA pada 2023.
“WIKA saat ini tengah fokus mengerjakan proyek-proyek yang berada dalam order book,” ujar Mahendra kepada Bisnis, Minggu (28/5/2023).
Adapun, total order book WIKA mencapai Rp75,22 triliun sepanjang 2022. Beberapa proyek dari order book tersebut adalah pembangunan jalan tol, bandara, serta instalasi pengolahan air.
Kemudian terdapat juga proyek untuk perumahan dan properti, hotel dan resort, serta manajemen properti. Selanjutnya terdapat pembangunan infrastruktur seperti konstruksi sipil yang mencakup jalan dan jembatan, pelabuhan dan dermaga, dan bendungan.
Berikutnya terdapat pembangunan gedung seperti perumahan dan komersial, bandara, serta depot dan stasiun kereta api. Lalu, Engineering, Procurement, and Construction (EPC) seperti pembangkit listrik, pabrik industri, pabrik pengolahan, dan kabel transmisi.
Baca Juga
Pada pembangunan jalan tol, salah satu proyek yang disoroti oleh WIKA adalah Tol Pekanbaru – Padang yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), Tol tersebut akan menghubungkan wilayah Bangkinang ke Pangkalan dengan panjang ruas 78,7 kilometer.
Nilai kontrak dari proyek tersebut mencapai Rp3,47 triliun dengan pembangunan telah mencapai 70,28 persen hingga Maret 2023.
Kemudian terdapat proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan 4 stasiun dan 1 depo. WIKA diperkirakan memperoleh potensi pendapatan baik strata tittle dan berulang dari pengembangan Transit Oriented Development (TOD) pada kawasan tersebut.
Pembangunan Kereta Cepat telah mencapai 96,72 persen per Maret 2023. Total kontrak dari proyek tersebut mencapai Rp14,5 triliun.
Selanjutnya WIKA tengah mengerjakan Bendungan Tiga Dihaji, Paket 4 yang akan menjadi bendungan pertama di Sumatera Selatan. Bendungan tersebut akan menambah luas irigasi komering untuk lahan pertanian seluas 25.423 hektar.
Nilai proyek tersebut mencapai Rp596 miliar dengan pembangunan telah mencapai 70,.23 persen sampai Maret 2023.
Dalam portofolio pembangkit listrik, WIKA tengah mengerjakan PLTU Palu dengan kapasitas 2x50MW. Proyek tersebut bernilai Rp2,09 triliun dengan pembangunan mencapai 69,91 persen per Maret 2023.
Pada portofolio industri, WIKA membangunKabel Bawah Laut 150 kV Sumatera–Bangka dengan instalasi kabel tegangan 150 kV sepanjang 36 KM di kedalaman laut 65 meter. Proyek dengan nilai kontrak Rp666 miliar ini telah mencapai 96,4 persen per Maret 2023.